Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Selalu Kata (Karya Pesu Aftarudin)

Puisi "Selalu Kata" karya Pesu Aftarudin bercerita tentang upaya untuk mengungkapkan perasaan dan impian melalui kata-kata, namun juga mencerminkan ..
Selalu Kata

Selalu kata yang sampai padamu
mengangkat buah mimpiku
yang ranum
ke dalam sajak. Telah kuniatkan
menjinakkan kata-kata dalam jambangan
namun tiba-tiba tumpah, semua warna
lari ke taman pohon dan bunga.

Sumber: Doa Sebatang Lilin (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Selalu Kata" karya Pesu Aftarudin mengajak pembaca untuk merenung tentang peran kata dalam mengekspresikan perasaan dan impian. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan betapa pentingnya kata-kata dalam mengungkapkan isi hati, namun juga menunjukkan betapa kata-kata sering kali melampaui kendali dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih indah. Menggunakan bahasa yang puitis dan penuh makna, puisi ini menyoroti ketegangan antara niat untuk mengontrol kata dan kenyataan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk berkembang secara bebas.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kekuatan kata dalam menyampaikan perasaan dan impian. Penyair menggambarkan kata-kata sebagai alat untuk mengangkat mimpi dan perasaan menjadi sesuatu yang dapat dibagikan kepada orang lain melalui sajak. Namun, ada juga kesadaran bahwa kata-kata tidak bisa selalu dikendalikan, dan ketika kata-kata "tumpah," ia membawa warna dan energi yang melampaui batas-batas yang telah ditentukan.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini mencakup proses ketidakmampuan untuk mengontrol ekspresi diri. Meskipun si penyair berusaha untuk "menjinakkan kata-kata dalam jambangan," kata-kata tersebut pada akhirnya "tumpah" dan mengalir bebas, menyebar ke taman pohon dan bunga. Hal ini menggambarkan bagaimana perasaan dan impian, meskipun dibungkus dalam kata-kata yang teratur, akhirnya akan meluap dan menjelma menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih alami, melampaui kontrol si pembicara. Tumpahan kata-kata ini mencerminkan kebebasan ekspresi yang tidak bisa dibatasi oleh bentuk atau struktur.

Puisi ini bercerita tentang upaya untuk mengungkapkan perasaan dan impian melalui kata-kata, namun juga mencerminkan kenyataan bahwa kata-kata, meskipun direncanakan dan dikendalikan, pada akhirnya mengalir dengan cara yang tidak terduga. Ini adalah tentang bagaimana kata-kata berfungsi sebagai medium ekspresi yang penuh kekuatan, yang kadang-kadang melampaui niat pembuatnya dan berkembang ke dalam sesuatu yang lebih indah dan bebas.

Suasana dalam Puisi

Suasana yang tercipta dalam puisi ini adalah suasana yang penuh dengan ketegangan dan kebebasan. Penyair awalnya berusaha untuk mengontrol kata-kata, menggambarkannya sebagai sesuatu yang dapat "dijinakkan" dan dimasukkan dalam "jambangan." Namun, suasana berubah ketika kata-kata tersebut tumpah dan melarikan diri ke taman pohon dan bunga, menciptakan atmosfer kebebasan dan keindahan yang tak terduga. Puisi ini menyiratkan bahwa meskipun ada usaha untuk mengendalikan ekspresi, pada akhirnya ekspresi itu sendiri memiliki kehidupan dan arah yang bebas.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat yang bisa diambil dari puisi ini adalah pentingnya membiarkan kata-kata dan ekspresi mengalir bebas. Meskipun kata-kata memiliki tujuan untuk mengungkapkan perasaan dan impian, terkadang hasil dari ekspresi tersebut dapat menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih indah daripada yang semula kita bayangkan. Puisi ini juga mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan, kita sering kali tidak dapat sepenuhnya mengendalikan apa yang ingin kita ungkapkan, dan sering kali apa yang tumpah keluar menjadi lebih indah dan lebih bermakna dari yang kita harapkan.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji yang menggugah tentang kata-kata yang tumpah dan menyebar ke taman, memberikan gambaran visual tentang bagaimana ekspresi dan perasaan dapat berkembang melampaui batasan yang ada. Imaji tentang kata-kata yang "tumpah" dan "lari ke taman pohon dan bunga" menciptakan gambaran yang sangat hidup, mengingatkan pembaca pada keindahan yang muncul dari kebebasan ekspresi.

Majas

Penyair menggunakan beberapa majas untuk memperkaya makna dalam puisi ini:
  • Metafora: Kata-kata digambarkan sebagai "buah mimpi" yang "ranum," yang menggambarkan bagaimana kata-kata menjadi wadah untuk menyampaikan perasaan dan impian yang matang dan siap untuk disampaikan.
  • Personifikasi: Kata-kata diberi sifat manusiawi, di mana mereka dapat "tumpah" dan "lari" ke tempat lain, menggambarkan bagaimana kata-kata berperilaku tidak terduga dan melampaui kendali.
Puisi "Selalu Kata" karya Pesu Aftarudin adalah sebuah refleksi tentang kekuatan dan kebebasan ekspresi melalui kata-kata. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan bagaimana kata-kata dapat digunakan untuk mengungkapkan impian dan perasaan, tetapi juga bagaimana kata-kata itu sendiri memiliki kekuatan untuk melampaui kendali dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih indah. Dengan penggunaan metafora dan imaji yang kuat, puisi ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin berusaha mengendalikan ekspresi kita, sering kali hasilnya lebih indah dan lebih bermakna ketika kata-kata mengalir bebas.

Puisi
Puisi: Selalu Kata
Karya: Pesu Aftarudin

Biodata Pesu Aftarudin:
  • Pesu Aftarudin lahir pada tanggal 11 Oktober 1941 di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
  • Pesu Aftarudin meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 2019 di Joglo, Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.