Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Pesan Prajurit (Karya Trisno Soemardjo)

Puisi "Pesan Prajurit" karya Trisno Soemardjo bercerita tentang pesan seorang prajurit kepada siapa pun yang menemukan tubuhnya jika ia mati dalam ...
Pesan Prajurit

Kalau aku mati nanti
koyak-koyak tubuhku
habis ditusuk musuh

kumpulkan sisaku
tanamkan dalam-dalam
di tanah tempat kelahiranku

tentu tak kau kenal aku
tak tahu tempat asalku
tapi tak mengapa
asal di bumi tanah-airku
'ku puas sudah
melepas lelah
dalam pangkuan ibu

dan aku damai
kembali ke tempat kelahiranku

Analisis Puisi:

Puisi "Pesan Prajurit" karya Trisno Soemardjo merupakan puisi pendek namun kuat yang memuat suara keberanian, pengorbanan, dan kecintaan pada tanah air. Melalui suara seorang prajurit yang membayangkan kematiannya di medan perang, puisi ini menyampaikan pesan patriotik dan eksistensial yang mendalam.

Tema

Tema utama puisi ini adalah patriotisme dan pengorbanan seorang prajurit untuk tanah air. Puisi ini juga menyentuh tema kematian yang bermakna, yakni kematian yang tidak sia-sia karena terjadi dalam perjuangan demi bangsa.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah kerelaan untuk mati demi tanah kelahiran, serta keyakinan bahwa kematian tidak perlu dikenal secara pribadi oleh orang lain, selama pengorbanan itu diberikan kepada tanah air yang dicintai. Puisi ini juga menyiratkan bahwa tempat terbaik untuk beristirahat setelah kematian adalah tanah tempat seseorang dilahirkan.

Puisi ini bercerita tentang pesan seorang prajurit kepada siapa pun yang menemukan tubuhnya jika ia mati dalam peperangan. Ia meminta agar jasadnya dikuburkan di tanah kelahirannya. Meskipun orang yang menguburkannya tidak mengenalnya, ia tetap merasa damai karena dapat kembali ke tanah air.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini adalah khusyuk, tenang, dan penuh penerimaan. Meski membicarakan kematian, tidak ada ketakutan atau kesedihan berlebihan, melainkan ada ketegaran, rasa ikhlas, dan kedamaian yang mendalam.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan yang disampaikan puisi ini adalah bahwa pengorbanan untuk tanah air adalah tindakan yang mulia dan suci. Bahkan jika seseorang gugur dan tak dikenal, asalkan ia kembali ke tanah kelahirannya, jiwanya akan damai. Ini merupakan refleksi nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air yang tulus.

Imaji

Puisi ini menampilkan imaji visual dan emosional yang kuat, seperti:
  • "koyak-koyak tubuhku / habis ditusuk musuh" – menghadirkan imaji tubuh yang hancur di medan perang.
  • "tanamkan dalam-dalam" – menggambarkan pemakaman yang tenang, simbol kembali ke asal.
  • "dalam pangkuan ibu" – imaji puitik tentang tanah air sebagai ibu yang memeluk anaknya kembali.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: "dalam pangkuan ibu" sebagai metafora dari tanah air atau tanah kelahiran.
  • Hiperbola: "koyak-koyak tubuhku / habis ditusuk musuh" menggambarkan kondisi ekstrem untuk menegaskan pengorbanan.
  • Personifikasi: Tanah air digambarkan seperti ibu yang memeluk anaknya, memberikan kehangatan dan kedamaian.
Puisi "Pesan Prajurit" karya Trisno Soemardjo menyuarakan semangat cinta tanah air melalui suara seorang prajurit yang siap mati demi bangsanya. Dengan gaya yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menekankan bahwa kematian yang terjadi dalam pengabdian kepada tanah kelahiran adalah bentuk kehormatan tertinggi. Imaji yang kuat dan suasana yang tenang menjadikan puisi ini menyentuh dan reflektif, mengingatkan kita pada pentingnya nilai-nilai patriotisme dan pengorbanan dalam kehidupan berbangsa.

Puisi Trisno Soemardjo
Puisi: Pesan Prajurit
Karya: Trisno Soemardjo

Biodata Trisno Soemardjo:
  • Trisno Soemardjo (dieja Trisno Sumarjo) lahir pada tanggal 6 Desember 1916 di Surabaya.
  • Trisno Sumardjo meninggal dunia pada tanggal 21 April 1969 (pada usia 52 tahun) di Jakarta.
  • Trisno Sumardjo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 1945.
© Sepenuhnya. All rights reserved.