Sumber: Horison (Mei, 1977)
Analisis Puisi:
Puisi “Psychedelic” karya Surachman R.M. merupakan representasi puitik dari pengalaman psikedelik—sebuah pelarian dari kenyataan menuju alam bawah sadar yang mengambang, halusinatif, dan spiritual. Dengan citraan kuat dan suasana yang ganjil sekaligus memikat, puisi ini menghadirkan gambaran yang tidak sekadar bersifat visual, tetapi juga emosional dan filosofis.
Tema
Tema utama puisi ini adalah pencarian eksistensial melalui pelarian psikedelik. Penyair menggambarkan proses melarikan diri dari kenyataan—termasuk azab dan dengki—menuju kondisi di mana batas antara dunia nyata dan dunia bayangan menjadi kabur. Dalam tema ini juga terkandung kritik halus terhadap kebutuhan manusia untuk melupakan atau melenakan diri.
Makna Tersirat
Puisi ini mengandung makna tersirat mengenai kekosongan batin dan kerinduan akan makna yang sering dicari lewat jalan pintas, seperti pengalaman spiritual buatan (narkotika) atau pelarian imajiner. Baris "Apa lagi yang kaucari / Di antara azab dan dengki?" menyiratkan bahwa ada penderitaan dan kebencian yang melatari pelarian tersebut—sehingga si "aku" atau "kau" memilih kabur ke dalam ruang kesadaran semu yang penuh halusinasi.
Selain itu, puisi ini bisa dibaca sebagai sindiran terhadap pencarian spiritual semu, yang hanya dikaburkan oleh simbol-simbol eksotis seperti “boneka-boneka alit dewa India” tanpa makna mendalam.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang memasuki ruang kesadaran baru melalui aroma dupa, suasana mistik, dan pengaruh zat narkotika. Ia tenggelam dalam suasana yang mengombinasikan spiritualitas palsu dengan halusinasi yang membius, hingga akhirnya "bersetubuh dengan sejuta bayang"—sebuah gambaran tentang hilangnya identitas dalam pusaran delusi.
Suasana dalam Puisi
Suasana puisi ini kabur, memabukkan, eksotis, dan ganjil. Ada nuansa mistis dan sureal, di mana pembaca seakan-akan ikut hanyut dalam ruangan yang samar, penuh dupa dan warna-warna yang bergetar.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Puisi ini menyampaikan pesan bahwa pelarian dari realitas melalui halusinasi atau narkotika adalah bentuk pelarian yang semu dan membius, bukan jawaban dari penderitaan. Penyair seolah mengingatkan: "Apa lagi yang kaucari?"—mendesak pembaca untuk melihat bahwa jalan keluar sejati bukan dalam pengaburan kesadaran, tetapi menghadapi kenyataan itu sendiri.
Imaji
Puisi ini dipenuhi dengan imaji yang kuat, seperti:
- Imaji penciuman: “Semerbak dupa”, “aroma narkotika” — mengajak pembaca merasakan atmosfer ruang dengan indera penciuman.
- Imaji visual: “boneka-boneka alit dewa India”, “lantunan paduan warna” — membentuk citra eksotis dan spiritual yang semu.
- Imaji gerak: “melayang. mengambang. melayang” — memberi efek seperti melayang dalam dunia yang tak berpijak.
Majas
Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini antara lain:
- Personifikasi: “aroma narkotika menenun sayap ke semesta lupa” — aroma diberi kemampuan aktif dan imajinatif.
- Metafora: “bersetubuh dengan sejuta bayang” — menggambarkan penyatuan dengan ilusi atau kehilangan diri dalam halusinasi.
- Paralelisme: “melayang. mengambang. melayang.” — pengulangan kata dengan ritme lambat, menambah efek trance atau psikedelik.
Puisi “Psychedelic” karya Surachman R.M. adalah gambaran artistik tentang kondisi mental yang memilih lari dari kenyataan ke dunia ilusi. Melalui imaji yang tajam dan simbol-simbol spiritual yang dikacaukan oleh narkotika, puisi ini menjadi kritik puitik terhadap pencarian makna yang justru tersesat dalam kabut kesadaran palsu. Dalam bentuknya yang ringkas, puisi ini sukses menohok sekaligus menghipnotis pembacanya untuk bertanya: apakah kita sedang mencari kebenaran, atau hanya ingin melupakan?
Puisi: Psychedelic
Karya: Surachman R.M.
Biodata Surachman R.M.:
- Surachman R.M. lahir pada tanggal 13 September 1936 di Garut, Jawa Barat.