Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sisyphus (Karya Saini KM)

Puisi "Sisyphus" karya Saini KM bercerita tentang tokoh Sisyphus yang dalam mitologi Yunani dihukum untuk mendorong batu ke puncak gunung selama ...
Sisyphus

Sisyphus mendorong batu ke puncak gunung
dan batu kembali ke jurang menggelundung.
Bolak-balik beribu tahun: beribu tahun
kau mendaki dan tergelincir, jatuh dan bangun.

Jatuh dan bangkit di Babil, Sodom dan Gomorah
Auschwitz, Hiroshima-Nagasaki dan Vietnam.
Dan dari dasar derita, dengan nafas tersengal
kau berseru ke langit, “Apakah artinya ini?”

Langit menjawabmu dengan biru, dengan bisu.
Kau pun bangkit lagi; pucat, berdebu dan luka
kembali mendaki dan memandang Angkasa. Mungkin
itulah artinya: Payah dan luka kau tak tunduk.

1974

Sumber: Nyanyian Tanah Air (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Sisyphus" karya Saini KM adalah refleksi eksistensial yang menggambarkan perjuangan manusia yang tampak sia-sia namun penuh makna. Mengambil inspirasi dari mitos Yunani tentang tokoh Sisyphus—yang dihukum para dewa untuk mendorong batu ke puncak gunung hanya untuk melihatnya jatuh kembali ke bawah—puisi ini mengangkat simbol itu sebagai cerminan perjalanan manusia dalam menghadapi penderitaan, harapan, dan keteguhan.

Tema

Tema utama puisi ini adalah perjuangan manusia yang tak kunjung selesai melawan penderitaan dan absurditas hidup. Puisi ini menekankan sikap gigih dan tak menyerah, meskipun dunia sering kali tidak memberi jawaban atau hasil yang memuaskan atas usaha keras manusia.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini mengandung pesan eksistensialisme, bahwa dalam hidup manusia harus terus berjuang meski dunia tak memberi makna yang jelas atau kepastian. Pertanyaan "Apakah artinya ini?" yang dijawab langit dengan "bisu dan biru" menyiratkan bahwa tidak semua penderitaan memiliki jawaban, tetapi keteguhan dan keberanian untuk terus melangkah itulah maknanya.

Puisi ini bercerita tentang tokoh Sisyphus yang dalam mitologi Yunani dihukum untuk mendorong batu ke puncak gunung selama-lamanya. Namun dalam tafsir modern sang penyair, Sisyphus adalah simbol manusia modern, yang terus-menerus berjuang di tengah penderitaan sejarah dan tragedi kemanusiaan—mulai dari Babil, Sodom, Auschwitz, Hiroshima, hingga Vietnam.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini tragis, berat, dan kontemplatif. Namun di balik kepedihan dan absurditas itu, muncul suasana harapan dan keteguhan yang menguat. Ada aura perjuangan tanpa pamrih, meski kelelahan dan luka tak terhindarkan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan utama puisi ini adalah:
  • Jangan menyerah meski hidup terasa berat dan tak memberi jawaban.
  • Manusia mungkin jatuh, tersesat, dan menderita, tetapi dengan terus bangkit dan berjuang, keberanian itulah makna sejati hidup. Dalam penderitaan yang berulang, dignitas manusia terletak pada kemauan untuk tetap berdiri, melawan absurditas, dan terus memandang ke langit.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji visual dan historis yang kuat:
  • "Sisyphus mendorong batu ke puncak gunung" — gambaran yang konkret tentang usaha sia-sia.
  • "pucat, berdebu dan luka" — menegaskan kondisi fisik yang lelah namun tetap berusaha.
  • "Babil, Sodom dan Gomorah, Auschwitz, Hiroshima-Nagasaki dan Vietnam” — memunculkan imaji tempat-tempat sejarah penuh tragedi kemanusiaan.

Majas

Beberapa majas yang digunakan:
  • Metafora: Sisyphus sebagai metafora manusia dalam perjuangan hidup.
  • Alusi: Referensi terhadap kota-kota atau peristiwa sejarah (Sodom, Hiroshima, Vietnam) yang memperkuat makna penderitaan manusia sepanjang zaman.
  • Personifikasi: "Langit menjawabmu dengan biru, dengan bisu" — langit diberi kemampuan untuk “menjawab” secara emosional.
  • Repetisi: Pengulangan “jatuh dan bangun” memperkuat kesan perjuangan yang berulang-ulang.
Puisi "Sisyphus" karya Saini KM adalah puisi yang sarat makna filosofis dan historis. Menggunakan tokoh mitologis sebagai simbol, puisi ini berbicara tentang keteguhan manusia melawan kesia-siaan, dan bagaimana dalam penderitaan yang terus menerus, keberanian untuk bangkit lagi adalah kemenangan sejati. Puisi ini mengajak pembaca merenung: bahwa mungkin hidup memang tidak selalu memberi jawaban, tetapi kita tetap harus mendorong "batu" kita sendiri—lagi dan lagi.

Puisi Saini KM
Puisi: Sisyphus
Karya: Saini KM

Biodata Saini KM:
  • Nama lengkap Saini KM adalah Saini Karnamisastra.
  • Saini KM lahir pada tanggal 16 Juni 1938 di Kampung Gending, Desa Kota Kulon, Sumedang, Jawa Barat.
  • Saini KM dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.