Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ibu Apakah Aku Boleh (Karya Arih Numboro)

Puisi "Ibu Apakah Aku Boleh" bercerita tentang seorang anak yang mengutarakan cita-cita kepada ibunya, mulai dari menjadi guru, anggota TNI, ...

Ibu Apakah Aku Boleh


Ibu, apakah aku boleh menjadi guru?
Akan aku ajari anak-anak menyanyi
Lagu sanjungan dan pujian yang merdu
Lagu cinta pada tanah air ibu pertiwi

Ibu, apakah aku boleh menjadi TNI?
Aku akan menjadi ksatria sejati
Aku akan jaga dan bela negeri
Dengan penuh pengabdian segenap hati

Ibu, apakah aku boleh menjadi polisi, hakim, atau jaksa?
Akan aku tegakkan kebenaran dan keadilan
Yang benar tetaplah benar
Yang salah tetaplah salah
Akan aku jaga keamanan
Agar rakyat tenteram selamanya

Atau
Terserah pada ibu
Apapun kehendak ibu
Karena aku tahu
Itu pasti yang terbaik untukku

Sumber: Surat dari Samudra (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018)

Analisis Puisi:

Puisi anak memiliki keistimewaan tersendiri dalam menanamkan nilai moral dan aspirasi sejak dini. Salah satu puisi menarik dalam buku Surat dari Samudra (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018) adalah "Ibu Apakah Aku Boleh" karya Arih Numboro. Puisi ini menghadirkan dialog batin seorang anak dengan ibunya, sekaligus mengekspresikan impian dan keinginan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa.

Tema

Tema utama puisi ini adalah aspirasi anak dan nilai pengabdian kepada masyarakat dan tanah air. Melalui pertanyaan yang berulang “Ibu, apakah aku boleh…?”, puisi ini menekankan pentingnya membimbing anak dalam menentukan jalan hidup yang bermakna, baik sebagai guru, prajurit, maupun penegak hukum. Puisi ini juga mengangkat tema kepatuhan dan rasa hormat kepada orang tua sebagai bagian dari proses pembentukan karakter.

Puisi ini bercerita tentang seorang anak yang mengutarakan cita-cita kepada ibunya, mulai dari menjadi guru, anggota TNI, polisi, hakim, hingga jaksa. Setiap profesi yang disebutkan anak memiliki misi yang jelas: mengajar dan menanamkan nilai, menjaga keamanan, menegakkan kebenaran, serta membela negara. Di akhir, anak menyadari bahwa pilihan terbaik tetaplah kehendak ibu, menunjukkan rasa hormat dan kepercayaan terhadap orang tua.

Makna Tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah pentingnya pembimbingan orang tua dalam proses penentuan jalan hidup anak. Anak belajar bahwa aspirasi yang baik harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan pengalaman orang tua. Selain itu, puisi ini menanamkan nilai cinta tanah air, disiplin, dan pengabdian sosial sejak dini. Anak diajarkan bahwa setiap profesi memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang adil dan tenteram.

Imaji dan Majas

Puisi ini menghadirkan imaji jelas melalui profesi-profesi yang disebutkan, seperti guru yang mengajarkan lagu cinta tanah air, prajurit TNI yang menjaga negeri, dan aparat hukum yang menegakkan keadilan. Imaji ini membantu anak membayangkan peran-peran yang ideal dalam masyarakat. Majas personifikasi juga terlihat secara halus melalui ungkapan “Itu pasti yang terbaik untukku,” yang memberi kesan dialog batin penuh perasaan dan hormat kepada ibu.

Puisi "Ibu Apakah Aku Boleh" bukan hanya puisi anak yang menyenangkan dibaca, tetapi juga sarana edukatif untuk menanamkan aspirasi, disiplin, dan nilai cinta tanah air. Arih Numboro berhasil menyajikan puisi yang sederhana namun sarat makna, mengajarkan anak untuk menghargai orang tua, memahami tanggung jawab profesi, dan menumbuhkan rasa hormat serta pengabdian kepada masyarakat. Puisi ini membuktikan bahwa karya anak-anak bisa menjadi media pembelajaran moral dan patriotisme yang efektif.

Arih Numboro
Puisi: Ibu Apakah Aku Boleh
Karya: Arih Numboro

Biodata Arih Numboro:
  • Arih Numboro lahir di sebuah dusun kecil bernama Taman Kulon, Desa Wiroko, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.
© Sepenuhnya. All rights reserved.