Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Izinkan Aku Lelap (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Izinkan Aku Lelap" karya Isbedy Stiawan ZS menangkap esensi kerentanan manusia, kebutuhan akan kedamaian, dan keinginan untuk merasa ...
Izinkan Aku Lelap

jika aku sudah sampai
dan pintumu masih tertutup
izinkan aku lelap di terasmu

2012

Analisis Puisi:

Puisi "Izinkan Aku Lelap" karya Isbedy Stiawan ZS adalah ungkapan keinginan yang sederhana namun sarat dengan makna.

Permohonan Sederhana: Puisi ini dimulai dengan sebuah permohonan yang sangat sederhana, yaitu permintaan izin untuk dapat lelap di teras seseorang. Permintaan ini, meskipun tampak sederhana, memiliki kedalaman emosional yang kuat di baliknya.

Simbolisme Teras: Teras dalam puisi ini mungkin melambangkan tempat yang nyaman, aman, dan menenangkan. Ini bisa menjadi metafora bagi hati atau jiwa seseorang yang menjadi tempat perlindungan dan ketenangan bagi siapa pun yang membutuhkannya.

Kehadiran Penyair: Penyair memohon izin untuk lelap di teras, menunjukkan kerendahan hati dan kebutuhan akan kedamaian. Meskipun demikian, kehadiran penyair sendiri juga bisa menjadi simbol kehadiran seseorang yang mencari kedamaian dan hubungan emosional.

Kesunyian dan Ketenangan: Permohonan untuk lelap di teras juga menciptakan citra kesunyian dan ketenangan. Ini menyoroti kebutuhan manusia akan momen-momen ketenangan di tengah kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan.

Makna Tersirat: Puisi ini mengandung makna tersirat yang dalam tentang keinginan untuk merasa aman, diterima, dan dicintai. Permohonan untuk lelap di teras tidak hanya tentang istirahat fisik, tetapi juga tentang mencari tempat yang nyaman dan terlindungi secara emosional.

Dengan demikian, puisi "Izinkan Aku Lelap" adalah puisi yang sederhana namun penuh makna. Puisi ini menangkap esensi kerentanan manusia, kebutuhan akan kedamaian, dan keinginan untuk merasa diterima dan aman di dalam hubungan.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Izinkan Aku Lelap
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.