Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Jodoh, Ada di Mana? (Karya Kliwon Mansi)

Puisi "Jodoh, Ada di Mana?" karya Kliwon Mansi menciptakan gambaran tentang pencarian jodoh dengan memanfaatkan metafora semak-semak.
Jodoh, Ada di Mana?


Jodoh aku ada
di semak-semak
bermain petak umpet
yang menyelinap dalam mimpi.

2021

Analisis Puisi:

Puisi "Jodoh, Ada di Mana?" karya Kliwon Mansi menciptakan gambaran tentang pencarian jodoh dengan memanfaatkan metafora semak-semak.

Pencarian Jodoh dalam Metafora: Metafora "jodoh ada di semak-semak" menciptakan gambaran bahwa jodoh tidak selalu dapat ditemukan dengan mudah atau terang-terangan. Penyematannya pada semak-semak memberikan nuansa ketersembunyian dan kerumitan pencarian tersebut.

Bermain Petak Umpet: Permainan petak umpet menjadi simbol pencarian jodoh yang tidak selalu terlihat. Pemilihan petak umpet menciptakan bayangan bahwa jodoh mungkin tersembunyi dan memerlukan usaha untuk ditemukan.

Keberadaan Jodoh dalam Mimpi: Sentuhan tentang keberadaan jodoh yang "bermain petak umpet" dalam mimpi menambah dimensi misteri dan kekhawatiran. Mimpi di sini mungkin mencerminkan dunia bawah sadar dan harapan-harapan terpendam.

Semak-Semak sebagai Metafora Kehidupan: Semak-semak bisa diartikan sebagai kehidupan yang penuh dengan rintangan, tantangan, dan kejutan. Dalam konteks ini, pencarian jodoh menjadi perjalanan hidup yang membutuhkan ketekunan dan ketelatenan.

Tanda-Tanda Ketersembunyian Jodoh: Puisi menciptakan kesan bahwa jodoh dapat ditemukan di tempat yang tidak terduga, dan tanda-tanda keberadaannya mungkin hanya terlihat oleh mereka yang bersedia menjelajahi kehidupan dengan hati yang terbuka.

Gambaran Pencarian yang Dinamis: Dengan memilih metafora yang dinamis seperti bermain petak umpet, puisi ini menunjukkan bahwa pencarian jodoh adalah perjalanan yang terus bergerak dan berubah, mirip dengan permainan yang menyimpan kejutan.

Simbolisme Semak-Semak: Semak-semak dapat diartikan sebagai simbol kompleksitas dan keberagaman dalam mencari pasangan hidup. Terdapat makna bahwa jodoh mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan atau gambaran yang telah dibentuk sebelumnya.

Akhiran yang Terbuka: Puisi ini meninggalkan kesan bahwa pencarian jodoh adalah suatu perjalanan yang terus berlanjut. Penggunaan kata "mimpi" pada akhir baris menciptakan suasana kemungkinan dan harapan untuk menemukan jodoh di masa depan.

Puisi "Jodoh, Ada di Mana?" membawa pembaca ke dalam perjalanan pencarian jodoh yang penuh misteri dan tantangan. Melalui metafora semak-semak, puisi ini merangkum esensi dari keberagaman kehidupan dan kompleksitas hubungan manusia.

Kliwon Mansi
Puisi: Jodoh, Ada di Mana?
Karya: Kliwon Mansi

Biodata Kliwon Mansi:
  • Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
  • Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.
© Sepenuhnya. All rights reserved.