Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Semacam Perpisahan (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Semacam Perpisahan" menunjukkan momen perpisahan antara dua orang, di mana kehadiran alam, sentuhan emosional, dan makna spiritual menjadi ...
Semacam Perpisahan

Antara pohon dan semak
diiringi bunyi ranting terinjak
kau tuntun aku ke jembatan rapuh:
        "tempat sepi ini ingin
        kutunjukkan padamu"
tadinya ragu menyeberang, aku
tabah melangkah kemudian, memang
demi semacam perpisahan

Memang, semacam perpisahan tapi
ternyata kau bersenandung ringan:
        telah kau terima begitu saja
        tanpa tawar-menawar takdir ini
        karena terlalu percaya pada
        karma?
Di bawah rentang langit, ladang kiri,
ladang kanan
jalan sepi daerah pertanian, anjing
menyalak
dari jauh terganggu deru mobil lewat

Kita termangu sejenak sebelum berbalik
arah
memang selalu cemas terlalu jauh
melangkah:
        bukit-bukit, sungai, alam yang
        melangkah:
        dalam pelukan yang paling akrab
        kau mendesah: "ah, jangan
        bergerak"
kau sentuh ringan dengan kembang
dengan tangkai pipamu dalam-dalam
(bibirmu adalah bibirku)

rangkaian mantra:
        bingkai perpisahan membuat
        segala
        jadi yang terakhir selalu
keluh dan teluh:
        supaya saat-saat yang tidak dapat
        tempat
        dalam usia rapuh dalam hidup
        tersendat
        melumat dalam keabadianMu

Iowa, 1985

Sumber: Horison (September, 1989)

Analisis Puisi:

Puisi "Semacam Perpisahan" karya Toeti Heraty memperlihatkan tema perpisahan yang hadir dalam konteks cinta.

Penutupan yang Tampaknya Terjadi: Puisi ini menggambarkan momen perpisahan antara dua individu yang tengah berada dalam sebuah situasi yang bisa diinterpretasikan sebagai akhir dari hubungan mereka. Dalam penggambaran terjemahan fisik melalui jembatan rapuh, terlihat nuansa ketidakpastian yang menyelimuti keputusan mereka untuk berpisah. Meskipun demikian, keputusan itu dijalani.

Sentuhan Emosional: Terdapat momen-momen sentuhan emosional antara dua orang yang berpisah. Pesan yang diutarakan, rangkaian mantra, dan sentuhan ringan mencerminkan adanya keintiman, kerinduan, dan cinta yang masih ada antara keduanya, bahkan dalam momen perpisahan.

Makna Spiritual dan Pemaknaan Akan Keabadian: Puisi ini menyelipkan pesan tentang keabadian dan makna lebih dalam dalam momen perpisahan. Melalui keluh kesah dan sentuhan, terlihat keinginan untuk momen yang tidak bisa diungkapkan dalam kehidupan fisik di dunia fana, dapat tersimpan dan dimaknai dalam keabadian atau spiritualitas.

Simbolisme Alam: Penggambaran alam, mulai dari pohon, semak, ladang, hingga sungai, menciptakan suasana yang mendalam dalam puisi ini. Alam tampak menjadi saksi dari momen perpisahan ini, seolah menyerap energi emosional dari mereka.

Puisi "Semacam Perpisahan" menunjukkan momen perpisahan antara dua orang, di mana kehadiran alam, sentuhan emosional, dan makna spiritual menjadi elemen penting yang menambah kedalaman puisi dalam menciptakan gambaran yang mendalam dan kompleks tentang perpisahan.

Toeti Heraty
Puisi: Semacam Perpisahan
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.