Tarhim, Bersiaplah
Jemari lincah geser dan mainkan tombol keyboard
Tetiba suara tarhim mendayu
Memanggil bersiap melangkah tempat dituju
Harap diterima segala laku
Nanti dan lalu
Kidung indah selepas tarhim memanggil hamba
Bersegera menuju rumah singgah
Sambil jawab panggilan Allah
Bersama harapan
Fajar Indah, 29 Desember 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Tarhim, Bersiaplah" karya Ummi Sulis merangkum momen yang penuh kekhusyukan dan kepatuhan pada panggilan spiritual. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan nuansa khusuk dan ketaatan terhadap panggilan Tuhan melalui tarhim.
Panggilan Tarhim Sebagai Awal Spiritualitas: Puisi dibuka dengan gambaran jemari yang lincah memainkan keyboard, suatu tindakan modern yang kemudian disusul dengan panggilan tarhim. Tarhim menjadi simbol panggilan spiritual yang muncul di tengah-tengah kesibukan teknologi dan dunia modern.
Kesejukan dan Kelembutan Suara Tarhim: Suara tarhim digambarkan sebagai sesuatu yang "mendayu," memberikan nuansa kesejukan dan kelembutan. Ini menciptakan gambaran suasana yang tenang dan khusyuk saat panggilan spiritual terdengar.
Persiapan dan Penyambutan Tarhim: Panggilan tarhim bukan hanya sebagai tanda untuk bersiap-siap, tetapi juga sebagai undangan untuk menjawab panggilan Tuhan dengan hati yang tulus. Penyair menekankan persiapan dan sikap terbuka dalam menyambut panggilan tersebut.
Harap dan Keimanan dalam Perjalanan Rohani: Kata-kata "harap diterima segala laku, nanti dan lalu" menunjukkan sikap harap dan keimanan dalam menjalani perjalanan rohani. Penyair membawa pembaca ke dalam dimensi spiritual yang diwarnai oleh kepatuhan dan ketaatan.
Kidung Indah sebagai Pujian: Setelah tarhim memanggil, penyair menciptakan gambaran kidung indah yang menyusulnya. Kidung ini diartikan sebagai bentuk pujian dan ungkapan syukur setelah menjawab panggilan Tuhan.
Menuju Rumah Singgah sebagai Perjalanan Spiritual: Ungkapan "Bersegera menuju rumah singgah" menggambarkan perjalanan spiritual yang segera diawali setelah panggilan diterima. Rumah singgah dapat diartikan sebagai tempat spiritual yang menjadi tujuan akhir perjalanan rohani.
Jawaban Panggilan Allah: Sikap bersiap dan merespons panggilan Allah menjadi inti dari puisi ini. Penyair menekankan pentingnya memberikan jawaban yang sungguh-sungguh dan tulus dalam meresapi panggilan rohani.
Bahasa yang Simpel Namun Mendalam: Gaya bahasa puisi ini sederhana, tetapi sarat dengan makna yang dalam. Penyair menggunakan kata-kata yang mudah dipahami untuk menyampaikan pesan spiritualnya secara efektif.
Puisi "Tarhim, Bersiaplah" adalah puisi yang merangkum momen kekhusyukan dan ketaatan pada panggilan spiritual. Penyair dengan indah menggambarkan perjalanan rohani, dari panggilan tarhim hingga menjawab panggilan Tuhan dengan harap dan keimanan yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali kebersihan spiritual dan ketaatan dalam menjalani perjalanan hidup.
Karya: Ummi Sulis
Biodata Ummi Sulis:
- Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
- Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.
