Puisi: Tengah Malam Babi (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Tengah Malam Babi" karya Sutardji Calzoum Bachri memperlihatkan pandangan unik tentang kehidupan dan dunia sekitar kita.
Tengah Malam Babi

duabelas malam jam
duabelas angin jam
duabelas sungai jam
duabelas riam jam
duabelas hunjam jam
duabelas rahang jam
duabelas mukul mukul duri
duabelas neriak kapak
ribubelas babi nyeruduk lengang badan

1977

Sumber: Horison (Januari, 1978)

Analisis Puisi:

Puisi "Tengah Malam Babi" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah karya yang memperlihatkan pandangan unik tentang kehidupan dan dunia sekitar kita. Puisi ini memadukan unsur-unsur alam, waktu, dan makhluk hidup untuk menciptakan gambaran yang aneh dan membingungkan.

Ketidaknormalan dalam Gambaran Alam: Puisi ini menciptakan gambaran alam yang tidak normal dan melibatkan unsur-unsur yang biasanya tidak berkaitan. Sebagai contoh, "duabelas malam jam," "duabelas angin jam," dan sebagainya menciptakan perasaan kekacauan dan ketidakpastian. Hal ini menciptakan suasana keanehan dalam puisi dan menantang pembaca untuk merenungkan arti dari penggabungan unsur-unsur yang tidak biasa ini.

Penggunaan Angka dan Jumlah: Penggunaan angka-angka dalam puisi ini, seperti "duabelas," "ribubelas," menciptakan perasaan ritme dan repetisi yang kuat. Angka-angka ini juga menciptakan kesan abstrak dan merangsang imajinasi pembaca untuk mencari makna di balik mereka. Ini juga bisa diartikan sebagai simbol keberlanjutan dan perubahan dalam kehidupan.

Gambaran Kekejaman: Kata-kata "babi nyeruduk lengang badan" memberikan gambaran kekejaman dan kekerasan dalam puisi ini. Meskipun maknanya mungkin tidak jelas, kata-kata ini menciptakan perasaan ketegangan dan konflik yang dapat dihubungkan dengan kondisi manusia atau alam yang keras.

Simbolisme dan Makna: Puisi ini memiliki karakteristik simbolis yang kuat. Kemungkinan makna dari "duabelas" atau "ribubelas" dapat bervariasi tergantung pada interpretasi pembaca. Mungkin itu mencerminkan perubahan dan evolusi dalam kehidupan, atau mungkin menggambarkan ketidakpastian dan kekacauan dalam dunia modern.

Puisi "Tengah Malam Babi" adalah karya yang penuh dengan keanehan dan simbolisme. Sutardji Calzoum Bachri menciptakan gambaran yang aneh dan membingungkan untuk mengundang pembaca merenungkan arti di balik kata-kata dan angka-angka tersebut. Puisi ini memperlihatkan pandangan yang unik tentang alam dan kehidupan, dan menantang pembaca untuk menggali lebih dalam ke dalam maknanya.

Sutardji Calzoum Bachri
Puisi: Tengah Malam Babi
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.