Bumi Kamandaka
— mashi
telah lama hilang — pesona
hikayat pusaka — yang terentang
sepanjang hutan-hutan pinus
hingga padang-padang ilalang
tanah kelahiran
1975
Sumber: Dari Sebuah Album (1986)
Analisis Puisi:
Puisi "Bumi Kamandaka" karya Rita Oetoro adalah sebuah karya singkat namun sarat makna yang mengajak pembaca merenung tentang nilai sejarah, kebanggaan, dan keterikatan emosional pada tanah kelahiran. Meskipun jumlah lariknya tidak banyak, setiap kata yang digunakan terasa padat, penuh simbol, dan memunculkan gambaran yang kuat.
Tema
Tema utama puisi ini adalah kerinduan dan kehilangan pesona tanah kelahiran yang sarat sejarah dan warisan budaya. Ada kesan bahwa penulis mencoba merekam rasa kehilangan atas hilangnya “pesona” yang dulu pernah hadir, namun kini hanya tersisa sebagai kenangan.
Puisi ini bercerita tentang tanah kelahiran yang dulunya memiliki daya tarik, kekuatan sejarah, dan nilai pusaka yang membentang dari hutan pinus hingga padang ilalang. Namun, seiring berjalannya waktu, pesona tersebut perlahan memudar, meninggalkan ruang kosong yang diisi kerinduan dan nostalgia.
Makna tersirat
Makna tersirat puisi ini adalah peringatan tentang rapuhnya warisan budaya dan keindahan alam jika tidak dijaga. Pesona yang hilang bisa mengacu pada kerusakan alam, perubahan sosial, atau hilangnya nilai tradisi yang dahulu menjadi kebanggaan. Penulis seolah mengajak pembaca menyadari bahwa tanah kelahiran bukan hanya tempat fisik, tetapi juga simbol identitas yang harus dihargai dan dilestarikan.
Suasana dalam puisi
Suasana dalam puisi ini adalah melankolis dan nostalgis. Ada perasaan sedih namun juga hangat karena mengingat masa lalu yang indah. Perpaduan antara hutan pinus dan padang ilalang memberikan kesan tenang, tetapi juga menyisakan kesepian.
Amanat / pesan yang disampaikan puisi
Amanat puisi ini adalah pentingnya menjaga, merawat, dan menghargai tanah kelahiran beserta warisan budaya dan alamnya. Jika pesona itu hilang, yang tersisa hanyalah penyesalan dan kenangan yang tak bisa diulang.
Imaji
Imaji yang muncul dalam puisi ini meliputi:
- Imaji visual: “hutan-hutan pinus” dan “padang-padang ilalang” yang membentang luas, menciptakan pemandangan alam yang indah.
- Imaji historis: “hikayat pusaka” yang menimbulkan gambaran tentang kisah masa lalu yang penuh makna.
- Imaji emosional: perasaan kehilangan dan rindu pada pesona tanah kelahiran.
Majas
Beberapa majas yang digunakan antara lain:
- Majas metafora: “pesona hikayat pusaka” digunakan untuk melambangkan nilai sejarah dan keindahan yang dimiliki tanah kelahiran.
- Majas personifikasi: hutan pinus dan padang ilalang seolah menjadi saksi bisu perjalanan waktu.
- Majas hiperbola: penggunaan kata “sepanjang hutan-hutan pinus hingga padang-padang ilalang” memberi kesan luas dan tak berujung, menekankan besarnya makna tanah kelahiran.
Puisi: Bumi Kamandaka
Karya: Rita Oetoro
Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
