Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dalam Langkahku (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi "Dalam Langkahku" karya Agit Yogi Subandi bercerita tentang seorang tokoh lirik yang menyadari adanya suara atau langkah lain di dalam dirinya.
Dalam Langkahku

di sepanjang langkahku kini
aku mendengar
langkah lain di dalam dadaku:
yang menyusun
ritmenya sendiri
tanpa perduli ritme langkahku
kini.

Tanjungkarang, 2009

Analisis Puisi:

Puisi "Dalam Langkahku" karya Agit Yogi Subandi adalah karya yang singkat namun sarat makna. Meski terdiri dari sedikit baris, puisi ini memuat kedalaman perenungan tentang perjalanan hidup dan suara batin yang tak selalu sejalan dengan gerak lahiriah seseorang.

Tema

Tema utama puisi ini adalah pertentangan antara ritme batin dan langkah hidup di dunia nyata. Puisi ini menyoroti adanya “dua langkah” dalam diri seseorang—langkah fisik yang kasat mata, dan langkah batin yang mengikuti irama sendiri.

Puisi ini bercerita tentang seorang tokoh lirik yang menyadari adanya suara atau langkah lain di dalam dirinya. Langkah itu memiliki ritme tersendiri, tak peduli pada ritme langkah yang sedang ia jalani secara fisik. Artinya, ada dimensi internal—pikiran, perasaan, atau suara hati—yang bergerak dengan tempo berbeda dari kehidupan lahiriah sehari-hari.

Makna tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa manusia sering mengalami perbedaan antara kecepatan dunia luar dan kecepatan dunia batin. Dunia batin bisa saja lebih lambat, merenung, bahkan memberontak, sementara dunia luar memaksa kita berjalan dengan ritme tertentu. Puisi ini juga bisa dimaknai sebagai kesadaran akan adanya “diri dalam diri” yang tetap setia pada keyakinannya sendiri meskipun lingkungan memaksakan arah dan tempo yang berbeda.

Suasana dalam puisi

Suasana dalam puisi ini terasa hening, introspektif, dan sedikit kontemplatif. Ada kesan seperti mendengar gema langkah di ruang kosong—bukan langkah yang riuh, melainkan ritme batin yang lembut namun kuat.

Amanat / Pesan yang disampaikan puisi

Amanat puisi ini adalah bahwa setiap orang sebaiknya tidak melupakan suara hati dan ritme batinnya sendiri. Meski dunia luar memaksa kita mengikuti tempo tertentu, penting untuk tetap mendengar dan menghargai langkah batin yang unik dalam diri kita.

Imaji

Imaji yang muncul adalah imaji auditif—pembaca diajak “mendengar” langkah lain di dalam dada. Imaji ini sangat kuat karena menggabungkan suara fisik langkah dengan getaran batin yang tak kasat mata.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora – “Langkah lain di dalam dadaku” tidak merujuk pada langkah fisik, melainkan ritme batin atau suara hati.
  • Personifikasi – Langkah batin digambarkan “menyusun ritmenya sendiri” seolah ia memiliki kehendak bebas.
  • Repetisi – Pengulangan kata “langkah” menciptakan efek ritmis yang mendukung makna puisi.

Agit Yogi Subandi
Puisi: Dalam Langkahku
Karya: Agit Yogi Subandi
© Sepenuhnya. All rights reserved.