Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Elegi (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Elegi" karya Abdul Hadi WM menghadirkan gambaran yang kompleks tentang konflik internal dan eksternal yang dialami oleh individu dalam ...
Elegi

Musuh-musuhku, namun sahabat-sahabat setiaku juga
saban kali datang
melukaiku dan kemudian menyembuhkan:
"Mari kita bangun jembatan!", dan kami pun
Segera membangun jembatan dan runtuh juga

Mereka tak tahu dan aku sudah lupa

Saban kali mereka datang
menanamkan cakar dan mencampakkan barang-barangku:
piring, kursi, meja makan, sajak-sajak
kesempatan dan keleluasaanku

Aku mengira
mereka dapat mengenyahkan jejak dan kebebasanku
seperti aku mengira mereka pun tak dapat
mengenyahkan kecemasan mereka sendiri
kengerian mereka sendiri

Kemanakah kemudian mereka pergi, bersembunyi
atau menyelamatkan diri?
Begitu banyak semak-semak dan gua
dalam lubuk hatiku, seperti dalam lubuk hati mereka
hingga sering
aku sendiri tak mengetahuinya
dan tak sempat mengetahuinya

Dan bagaimana kalau mereka temukan
parang yang kuasah diam-diam lebih berkilauan
dan geraham-gerahamku tak henti-hentinya
geram dan lebih leluasa bergerak?

Aku katakan: Aku bebas sekalipun kalian ingin membunuhku
Aku bebas sekalipun kalian mengepung dan memburuku
Aku bebas karena pedih dan kepedihan membebaskanku
Tapi mereka seperti aku adalah pencinta busuk
yang tak pernah memberi tempat kepada cinta dan pencinta
Dan seperti aku pun mereka adalah pemburu kekosongan dan kesia-siaan
Mereka ingin membunuhku karena mereka rasa aku ingin membunuh mereka
Aku ingin membunuh mereka karena aku rasa mereka ingin membunuhku
Mari kita tolong mereka, mari kita tolong diri kita.

1980

Sumber: Horison (November, 1984)

Analisis Puisi:

Puisi "Elegi" karya Abdul Hadi WM menghadirkan gambaran yang kompleks tentang konflik internal dan eksternal yang dialami oleh individu dalam masyarakat. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan metafora yang mendalam, Abdul Hadi WM mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat manusia, konflik, dan harapan.

Konflik Internal dan Eksternal: Puisi ini menggambarkan konflik yang terjadi di dalam diri penyair serta konflik dengan lingkungan sosialnya. Penyair merasa terancam dan diserang oleh "musuh-musuh" yang sebenarnya juga merupakan "sahabat-sahabat setiaku". Konflik ini mencerminkan realitas kompleksitas hubungan manusia di dalam masyarakat.

Kontras antara Kebebasan dan Penindasan: Penyair merenungkan tentang kontradiksi antara perasaan kebebasan dan penindasan yang dirasakan. Meskipun merasa bebas secara internal, namun ia merasa terancam dan terbatasi oleh lingkungan eksternal yang memburunya. Hal ini mencerminkan konflik antara keinginan untuk bebas dan kenyataan sosial yang membatasi.

Metafora Jembatan dan Runtuhan: Penggunaan metafora jembatan yang dibangun dan kemudian runtuh mencerminkan upaya penyatuan dan kerjasama yang sering kali sia-sia. Meskipun ada upaya untuk membangun hubungan, namun sering kali hubungan tersebut hancur dan terputus, seperti jembatan yang runtuh.

Pencarian Makna dalam Konflik: Penyair mencari makna dan pemahaman dalam konflik yang dialaminya. Ia merenungkan tentang asal-usul konflik dan keberadaan musuh-musuhnya, tetapi pada akhirnya menyadari bahwa musuh dan dirinya sendiri memiliki kesamaan dalam keinginan untuk bertahan hidup.

Panggilan untuk Kemanusiaan: Meskipun terlibat dalam konflik dan pertarungan, penyair mengajak untuk menolong satu sama lain dan mencari pemahaman. Ia mengingatkan bahwa kehidupan manusia adalah tentang kerja sama dan solidaritas, bukan tentang memburu dan saling membunuh.

Puisi "Elegi" merupakan sebuah karya yang menggambarkan konflik, kebebasan, dan kemanusiaan dengan penuh kekuatan dan kejernihan. Abdul Hadi WM melukiskan perjalanan internal dan eksternal manusia dengan keahlian yang mendalam, mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas sifat manusia dan pentingnya solidaritas dalam menghadapi konflik. Puisi ini menawarkan pemahaman yang dalam tentang hakikat manusia dan panggilan untuk saling tolong-menolong dalam memahami dan mengatasi konflik hidup.

Puisi: Elegi
Puisi: Elegi
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.