Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ibu (Karya Medy Loekito)

Puisi "Ibu" karya Medy Loekito menggambarkan peran seorang ibu dalam kehidupan sehari-hari keluarganya, menekankan pengorbanan, kasih sayang, dan ...
Ibu

Setiap pagi kautuang cinta-cinta ke dalam cangkir
terbaca dengan mudahnya pada asap dan hening teh
lalu dengan cinta mengalir dalam tubuh
kami mulai perlawatan
kumpulkan luka-luka dan kabar derita
sementara hatimu tak pernah ragu tak pernah pura-pura
pada keluh kesah kesedihan hati.

Petang hari setelah perlawatan
kau sisir luka-luka di baju kami
lalu lelaplah mata dalam tidur
sementara kau rajut jalinan cinta
untuk kau tuang esok
ke dalam cangkir-cangkir kami.

Sumber: Jakarta, Senja Hari (1998)

Analisis Puisi:

Puisi "Ibu" karya Medy Loekito adalah ungkapan cinta dan penghargaan yang mendalam terhadap sosok ibu. Loekito menggunakan bahasa yang lembut dan penuh perasaan untuk menggambarkan peran seorang ibu dalam kehidupan sehari-hari keluarganya, menekankan pengorbanan, kasih sayang, dan kekuatan yang tiada henti.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari dua bait yang masing-masing menggambarkan aktivitas ibu pada pagi dan petang hari. Gaya bahasa yang digunakan oleh Loekito sangat sederhana namun kaya akan makna, dengan penggunaan metafora yang halus untuk menggambarkan tindakan sehari-hari sang ibu.
  1. Bait pertama menggambarkan bagaimana setiap pagi sang ibu menuangkan cinta ke dalam cangkir teh untuk keluarganya. Asap dan keheningan teh menjadi simbol dari kasih sayang yang lembut dan menenangkan. Cinta ini mengalir dalam tubuh anak-anaknya, memberi mereka kekuatan untuk menghadapi hari dan mengumpulkan luka serta derita. Sang ibu digambarkan memiliki hati yang tulus, tidak pernah ragu atau berpura-pura dalam menghadapi keluhan dan kesedihan anak-anaknya.
  2. Bait kedua menggambarkan aktivitas ibu di petang hari setelah anak-anaknya pulang dari "perlawatan" mereka. Sang ibu dengan sabar dan penuh kasih menyisir luka-luka yang ada, membersihkan dan merawat mereka sebelum mereka tidur. Sementara anak-anaknya tidur, sang ibu terus merajut cinta untuk dituangkan kembali ke dalam cangkir-cangkir mereka keesokan paginya. Ini menunjukkan pengorbanan dan cinta yang terus-menerus dari sang ibu, yang selalu siap memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Tema dan Pesan

Tema utama dari puisi ini adalah cinta tanpa syarat dan pengorbanan seorang ibu. Medy Loekito dengan indah menggambarkan betapa besar peran ibu dalam kehidupan sehari-hari keluarganya. Kasih sayang ibu digambarkan seperti ritual harian yang memberikan kekuatan dan kedamaian bagi anak-anaknya, dan bagaimana ibu dengan sabar dan tulus merawat luka-luka mereka.

Puisi "Ibu" karya Medy Loekito adalah puisi yang penuh dengan kehangatan dan penghargaan terhadap sosok ibu. Melalui metafora sederhana dan penuh makna, Loekito berhasil menangkap esensi dari cinta dan pengorbanan seorang ibu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghargai peran penting ibu dalam kehidupan mereka, serta mengakui cinta dan pengorbanan yang tak terhingga yang diberikan oleh ibu setiap hari.

"Puisi Medy Loekito"
Puisi: Ibu
Karya: Medy Loekito
© Sepenuhnya. All rights reserved.