Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Kenangan (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Kenangan" karya Ajip Rosidi menggambarkan bahwa kenangan bisa menjadi hal terindah, meninggalkan kesan mendalam, bahkan mampu menikam hati.
Kenangan

Yang paling indah adalah kenangan
Yang paling mengesankan adalah kenangan
Yang paling menikam adalah kenangan
Yang paling terkenang adalah yang fana
Yang paling rapuh dalam hidup ini

Sumber: Terkenang Topeng Cirebon (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Kenangan" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya singkat namun penuh makna yang merefleksikan betapa kuatnya memori dalam kehidupan manusia. Dengan gaya bahasa yang padat dan repetitif, penyair menyampaikan kekuatan, keindahan, dan kepedihan yang terkandung dalam kenangan. Meskipun hanya terdiri dari beberapa baris, setiap lariknya menyimpan kedalaman rasa dan refleksi yang dapat dirasakan pembaca.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kenangan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyair mengangkat kenangan bukan sekadar memori biasa, tetapi sebagai sesuatu yang memiliki daya memengaruhi perasaan—baik membahagiakan maupun menyakitkan.

Puisi ini bercerita tentang kenangan yang menjadi pusat pengalaman batin manusia. Ajip Rosidi menggambarkan bahwa kenangan bisa menjadi hal terindah, meninggalkan kesan mendalam, bahkan mampu menikam hati. Namun, penyair juga menegaskan bahwa hal yang paling dikenang seringkali justru bersifat fana dan rapuh, menandakan bahwa semua yang indah pun pada akhirnya akan berlalu.

Makna tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah kesadaran akan kefanaan hidup dan keterikatan manusia pada masa lalu. Kenangan menjadi pengingat bahwa segala hal di dunia ini tidak kekal. Walau begitu, justru sifat sementara itulah yang membuatnya begitu berharga dan layak dikenang. Penyair seakan ingin mengajak pembaca untuk menghargai momen yang ada, karena suatu saat ia hanya akan menjadi kenangan.

Suasana dalam puisi

Suasana dalam puisi ini terasa melankolis dan reflektif. Ada percampuran antara keindahan dan kesedihan yang dibangun dari kata-kata “indah”, “mengesankan”, “menikam”, “fana”, dan “rapuh”. Kesannya seakan pembaca sedang diajak merenung di tengah keheningan, memikirkan masa lalu yang tak bisa kembali.

Amanat / pesan yang disampaikan puisi

Pesan yang disampaikan puisi ini adalah bahwa kenangan adalah bagian penting dari hidup, tetapi kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kita kenang adalah fana dan rapuh. Dengan kesadaran ini, manusia diharapkan lebih menghargai waktu, momen, dan orang-orang yang ada saat ini.

Imaji

Puisi ini menghadirkan imaji abstrak yang berhubungan dengan perasaan dan pikiran. Imaji tersebut tercipta melalui pengulangan kata “kenangan” yang membangkitkan visual batin pembaca tentang pengalaman masa lalu mereka sendiri. Selain itu, kata “menikam” memberi kesan imaji rasa sakit yang kuat, walau tak bersifat fisik.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas, antara lain:
  • Repetisi – Pengulangan kata “Yang paling…” untuk menegaskan makna dan membangun irama puisi.
  • Metafora – Kata “menikam” digunakan untuk menggambarkan rasa sakit emosional, bukan secara harfiah.
  • Hiperbola – Penyair membesar-besarkan kesan kenangan untuk menekankan pengaruhnya pada hati dan pikiran.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Kenangan
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.