Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Isnu Kembara" karya Hasbi Burman merupakan sebuah karya singkat namun sarat makna. Meski hanya terdiri dari beberapa larik, puisi ini tetap menghadirkan kedalaman refleksi mengenai cinta, rindu, dan kegelisahan batin manusia. Lewat gaya bahasa yang sederhana, penyair menyampaikan suasana emosional yang bisa menyentuh pembaca secara personal.
Tema
Tema utama dalam puisi ini adalah kerinduan dan kehilangan gairah cinta. Puisi menggambarkan seorang tokoh, yakni Isnu Kembara, yang dahulu begitu penuh semangat dalam asmara, namun kini kehabisan pujaan dan mungkin juga kehilangan arah dalam perasaan.
Puisi ini bercerita tentang seorang kawan bernama Isnu Kembara yang pernah hidup dalam kobaran cinta dan rindu, tetapi seiring waktu mengalami perubahan. Dari yang semula penuh gairah, berani "mengetuk pintu asmara", akhirnya sampai pada keadaan kehilangan pesona dan semangat. Penyair seakan berbicara langsung kepada Isnu, mengingatkan sekaligus merasakan kegetiran perjalanan hidupnya.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah gambaran kefanaan semangat manusia dalam cinta. Apa yang dulu menggelora bisa meredup, apa yang dahulu menjadi pusat hidup bisa memudar. Penyair ingin menegaskan bahwa manusia, sekuat apa pun dalam asmara dan kerinduan, pada akhirnya akan mengalami masa ketika energi cinta itu habis. Puisi ini bisa juga dibaca sebagai kritik halus terhadap rapuhnya komitmen dan gairah dalam menjalani kehidupan.
Suasana dalam Puisi
Suasana yang tergambar dalam puisi ini adalah sendu, reflektif, dan penuh nostalgia. Ada nada keprihatinan dari penyair ketika melihat kawannya, Isnu Kembara, yang berubah dari sosok penuh cinta menjadi sosok yang kehilangan arah dalam perasaan.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa cinta dan rindu tidak selalu abadi dalam bentuk yang sama. Penyair seakan menyampaikan pesan untuk menyadari perubahan itu, dan mungkin juga agar manusia tidak terlena pada gemerlap asmara yang suatu saat bisa pudar.
Imaji
Imaji dalam puisi ini muncul lewat penggambaran sederhana namun kuat, misalnya:
- “mengetuk pintu asmara” → menghadirkan citra gerakan fisik sekaligus simbol usaha memasuki dunia cinta.
- “rindu lantang bercakap tentang lautan” → memberikan imaji luas dan mendalam, menyamakan rindu dengan lautan yang tidak bertepi.
Kedua imaji tersebut menghadirkan kesan visual dan emosional yang menegaskan kekuatan cinta pada masa lalu.
Majas
Beberapa majas yang dapat ditemukan dalam puisi ini antara lain:
- Personifikasi: “rindu lantang bercakap tentang lautan” – rindu dipersonifikasikan seperti manusia yang bisa bercakap.
- Metafora: “mengetuk pintu asmara” – asmara diperlakukan seperti rumah yang pintunya bisa diketuk.
- Repetisi: Pengulangan kata “mengetuk” memberikan penekanan pada usaha dan kesungguhan yang pernah dilakukan.
Puisi "Kepada Isnu Kembara" karya Hasbi Burman adalah sebuah refleksi singkat namun mendalam tentang cinta yang pernah bersemi lalu memudar. Dengan tema tentang kehilangan gairah cinta, bercerita tentang perubahan seorang kawan, menyimpan makna tersirat tentang kefanaan perasaan, menghadirkan suasana sendu, serta diperkaya oleh imaji dan majas yang sederhana namun kuat, puisi ini berhasil menyampaikan pesan universal: bahwa cinta bisa indah, namun juga bisa meredup.
Puisi: Kepada Isnu Kembara
Karya: Hasbi Burman
Biodata Hasbi Burman:
- Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.