Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Komposisi (Karya Arahmaiani)

Puisi "Komposisi" karya Arahmaiani mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas manusia dan hubungannya dengan alam semesta.
Komposisi

Tadi malam
Mentari musim semi
Menyusup ke dalam mimpi
Menyinari kamarku
Gelap berdebu

Sinar merayapi
Kelokan-kelokan renungan
Di relung-relung kokoh sejarah
Catatan peristiwa-peristiwa

Impianku memasung tubuh
Di ruang tak bertepi
Ingatan masa lalu
Terbang
Melayang
Lintasi Pasifik – Atlantik
Pentatonik – diatonik
Pagoda – piramida

Tubuhku tergeletak
Tak berdaya
Didera rindu
Berlumut dan berdebu

Jerit kereta malam di Amsterdam
Ciptakan satu komposisi
Nada sepi
Merobek lamunan
Tirai penglihatan.

Amsterdam, 1992

Sumber: Roh Terasing (2004)

Analisis Puisi:

Puisi "Komposisi" karya Arahmaiani merupakan karya yang memadukan pengalaman pribadi dengan refleksi tentang kehidupan, mimpi, dan perjalanan spiritual. Melalui bahasa yang metaforis dan imajinatif, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas manusia dan hubungannya dengan alam semesta.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan spiritual dan pencarian makna dalam kehidupan. Penyair menciptakan gambaran tentang perjalanan mimpi yang melintasi waktu dan ruang, serta bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi kesadaran individu terhadap diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Struktur

  1. Puisi ini terdiri dari beberapa bait yang berisi deskripsi tentang pengalaman mimpi dan refleksi penyair tentang kehidupan.
  2. Strukturnya mengalir secara naratif, membawa pembaca melalui perjalanan batin penyair dari realitas fisik hingga dimensi spiritual.

Gaya Bahasa

  1. Metafora: Arahmaiani menggunakan banyak metafora untuk menggambarkan pengalaman spiritual dan refleksi pribadi. Contohnya, "Sinar merayapi / Kelokan-kelokan renungan / Di relung-relung kokoh sejarah" menggambarkan pencahayaan spiritual yang menyelusuri perjalanan pikiran penyair.
  2. Personifikasi: Penyair personifikasi mentari dan impian, memberikan dimensi emosional dan manusiawi pada objek-objek alam.
  3. Imajinatif: Puisi ini penuh dengan imaji-imaji yang kuat dan imajinatif, seperti "Tubuhku tergeletak / Tak berdaya / Didera rindu / Berlumut dan berdebu", yang menggambarkan kondisi emosional dan spiritual penyair.
  4. Pengulangan: Pengulangan kata "berdebu" menekankan pada keadaan terlantar dan hampa yang dirasakan oleh penyair.
Puisi "Komposisi" karya Arahmaiani adalah sebuah perjalanan spiritual dan refleksi tentang kehidupan yang mendalam. Melalui penggunaan bahasa yang metaforis dan imajinatif, penyair berhasil menciptakan gambaran yang kuat tentang pengalaman mimpi dan perenungan pribadi tentang keberadaan manusia di dunia ini. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas alam semesta dan pencarian makna dalam kehidupan.

Arahmaiani
Puisi: Komposisi
Karya: Arahmaiani

Biodata Arahmaiani:
  • Arahmaiani lahir pada tanggal 21 Mei 1961 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.