Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sajak Kartu Tiga (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Sajak Kartu Tiga" karya Oka Rusmini mengeksplorasi tema kehidupan, hubungan antarpribadi, dan interaksi dengan alam. Melalui gambaran alam ...
Sajak Kartu Tiga

sepotong ranting menyentuh kening kita
anak-anak berlari, tawanya melukai warna rumput
aku berlindung di harum rambutmu
yang asing
 dingin
 agak liar
sesekali kautawarkan ladang-ladang tandus
tak pernah kautahu
bunga-bunga memahat namaku di kelopaknya
katanya:
“hanya perempuan memahami bahasa pohon”

anak-anak itu
sering menyentuh kelopak bungaku
menaburkan bangkai namamu di bumi

suatu hari
dijatuhkan putik
akar pohonku retak
katanya:
“tak kauperlukan anak-anak, juga lelaki. telah kusiapkan batu-batu
yang tertidur dekat batang. bisa kaumainkan daun-daun. bangun mimpi
orang-orang di luar menunggumu. siapkan ladang matahari. ini ladangmu.
matahari tak pernah salah arah. kembalikan daging bumiku”

1995

Sumber: Warna Kita (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Kartu Tiga" karya Oka Rusmini menggambarkan dinamika kehidupan, hubungan antarmanusia, dan interaksi dengan alam. Penyair menggunakan gambaran alam dan hubungan interpersonal untuk menggambarkan kompleksitas eksistensi manusia.

Gambaran Alam dan Hubungan Manusia

Penyair memulai puisi dengan gambaran sepotong ranting yang menyentuh kening, menandakan kehadiran alam yang dekat dengan manusia. Anak-anak yang berlari dengan riang melukai warna rumput, menciptakan gambaran kegembiraan dan kehidupan yang hidup. Gambaran ini menyoroti keindahan alam dan kesederhanaan kehidupan.

Hubungan Antarpribadi yang Kompleks

Kehadiran sosok yang diharumi rambutnya menjadi pusat perhatian. Hubungan antara penyair dengan sosok tersebut digambarkan sebagai asing, dingin, dan agak liar. Namun, ada keselarasan dan perlindungan yang dirasakan penyair di dalamnya. Interaksi antara penyair dan sosok tersebut juga menyoroti kompleksitas hubungan antarpribadi yang bisa bersifat akrab namun juga misterius.

Dialog dengan Alam dan Pohon

Dialog yang terjadi antara penyair dan alam, terutama melalui representasi pohon, memberikan dimensi spiritual pada puisi ini. Pohon digambarkan memiliki bahasa yang hanya dipahami oleh perempuan, menekankan kedalaman hubungan antara manusia dan alam. Putik yang jatuh dan akar pohon yang retak menjadi metafora dari kerentanan dan perubahan dalam kehidupan.

Puisi "Sajak Kartu Tiga" karya Oka Rusmini mengeksplorasi tema kehidupan, hubungan antarpribadi, dan interaksi dengan alam. Melalui gambaran alam yang indah dan hubungan yang kompleks antara manusia dan alam, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna eksistensi manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Dengan dialog yang puitis dan metafora yang kuat, puisi ini menawarkan refleksi mendalam tentang kehidupan manusia dan perannya dalam konteks yang lebih luas.

Oka Rusmini
Puisi: Sajak Kartu Tiga
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.