Satu Mimpi Satu Barisan
di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah
di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariyah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya: karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang
di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak
di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam
di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamil tiga bulan
kesalahan: karena tak sudi
terus diperah seperti sapi
dimana-mana ada sofyan ada sodiah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan
Bandung, 21 Mei 1992
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)
Analisis Puisi:
Puisi "Satu Mimpi Satu Barisan" karya Wiji Thukul adalah karya yang penuh dengan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan terhadap buruh-buruh yang berjuang untuk hak-hak mereka. Puisi ini menggambarkan perasaan solidaritas dan kebersamaan dalam perjuangan.
Tema Solidaritas Buruh: Tema utama dalam puisi ini adalah solidaritas di antara para buruh yang berjuang untuk hak-hak mereka. Penyair menggambarkan berbagai cerita individu yang terkait dengan ketidakadilan yang mereka alami di tempat kerja mereka.
Karakterisasi Buruh: Puisi ini memberikan gambaran karakterisasi buruh-buruh yang berjuang. Mereka adalah orang-orang yang tulus dan bekerja keras untuk mencari nafkah, namun sering kali diperlakukan dengan tidak adil oleh perusahaan dan majikan mereka.
Perlawanan Terhadap Penindasan: Penyair menunjukkan bahwa para buruh ini tidak akan dibungkam oleh tindakan keras dari militer (kodim) atau senjata-senjata (popor senapan). Mereka tetap bersatu dan tidak takut berbicara melawan ketidakadilan.
Makna Satu Mimpi Satu Barisan: Judul puisi ini, "Satu Mimpi Satu Barisan," menggambarkan persatuan para buruh dalam perjuangan mereka. Mimpi mereka adalah mencapai perubahan dan perbaikan dalam kehidupan mereka, dan mereka bersatu sebagai satu barisan untuk mencapainya.
Pesan Sosial dan Politis: Puisi ini merupakan bentuk pesan sosial dan politis dari penyair. Dia menggunakan puisi sebagai sarana untuk menyuarakan ketidakpuasannya terhadap ketidakadilan yang ditemui oleh buruh-buruh di masyarakat.
Puisi "Satu Mimpi Satu Barisan" adalah ungkapan solidaritas dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dihadapi oleh buruh-buruh. Puisi ini menggambarkan semangat perjuangan dan kebersamaan dalam mencapai mimpi mereka untuk perubahan dan keadilan. Melalui karya ini, Wiji Thukul menyampaikan pesan sosial yang kuat tentang pentingnya bersatu dalam perjuangan melawan penindasan.
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
- Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
