Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Mau Menemuimu (Karya Aprianus Gregorian Bahtera)

Puisi "Aku Mau Menemuimu" bercerita tentang seseorang yang semakin hari semakin kuat keinginannya untuk bertemu dengan sosok yang dikenalnya lewat ...

Aku Mau Menemuimu


Semakin hari semakin kuat
keinginanku untuk bertembung
dengan raga yang aku inginkan
raga yang aku kenal
lewat dunia virtual
namun sangat menyamankan
suasana hati ini

Kita dua adalah insan
yang berusaha untuk
memperdalam perkenalan
meski lewat dunia virtual

usaha itu 'ku terus
terapkan agar dapat
membuktikan bahwa
keinginanku benar terkabul
atau tidak

Aku mau menemuimu
karena aku sudah merasa
caramu membuat aku damai
caramu membuat aku tenang

Tapi aku tak memaksa
waktumu
aku tak menuntutmu
'tuk menuruti keinginanku
namun aku berharap pada
waktu semesta
yang berhak mempertemukan dua hati
menurut waktu yang dirancang-Nya

Kita tetap berbagi cerita
meski raga kita belum
belum bersentuhan secara nyata
sebab melalui dunia maya
kita akan bisa mempererat
hubungan dengan
terus berkomunikasi

Kupang, Senin, 29/09/2025 | 11.02

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Mau Menemuimu" karya Aprianus Gregorian Bahtera merupakan salah satu contoh karya sastra yang lahir dari pengalaman hidup masa kini, di mana interaksi manusia banyak terjadi di dunia virtual. Puisi ini menangkap kegelisahan sekaligus harapan seseorang yang menjalin hubungan melalui media digital dan mendambakan pertemuan secara nyata.

Tema

Tema puisi ini adalah kerinduan dan harapan untuk bertemu secara nyata setelah berinteraksi di dunia virtual. Tema ini sangat relevan dengan situasi masyarakat modern yang semakin akrab dengan komunikasi daring, namun tetap merindukan kehadiran fisik dan emosional yang nyata.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang semakin hari semakin kuat keinginannya untuk bertemu dengan sosok yang dikenalnya lewat dunia virtual. Ia merasa nyaman dan damai berinteraksi dengan sosok tersebut, namun tetap sadar bahwa pertemuan nyata hanya bisa terjadi jika semesta mengizinkan. Ada semacam kesabaran, ketulusan, dan harapan yang terus dijaga oleh si aku lirik.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah kerinduan manusia terhadap kehadiran fisik di tengah kemudahan komunikasi digital. Meskipun teknologi memudahkan interaksi, tetap ada jarak emosional dan kerinduan untuk saling bertatap muka. Selain itu, puisi ini juga menyampaikan pesan tentang kesabaran, ketulusan, dan menghargai waktu serta takdir. Bahwa keinginan yang kuat sekalipun harus selaras dengan kehendak semesta atau Tuhan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa hangat, penuh harapan, namun juga melankolis. Ada kehangatan karena interaksi virtual memberi kenyamanan, tetapi juga ada nada rindu karena jarak fisik yang memisahkan. Penyair menggabungkan perasaan damai dengan penantian yang sabar.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Amanat dari puisi ini adalah menghargai proses dan waktu dalam hubungan manusia, meskipun dimulai dari dunia virtual. Penyair mengingatkan kita bahwa dalam menjalin relasi, penting untuk menjaga kesabaran, ketulusan, dan tidak memaksa keadaan. Pertemuan yang sejati akan datang sesuai dengan waktu yang sudah digariskan oleh semesta.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang sederhana tetapi jelas:
  • Imaji perasaan: “caramu membuat aku damai, caramu membuat aku tenang” menggambarkan suasana batin yang tenteram.
  • Imaji pengharapan: “Aku mau menemuimu” menjadi pusat imaji yang mengikat seluruh isi puisi.
  • Imaji jarak: “meski lewat dunia virtual” memberi bayangan tentang ruang yang memisahkan kedua insan.
  • Imaji waktu: “namun aku berharap pada waktu semesta” menghadirkan gambaran takdir dan kesabaran yang abstrak namun kuat.

Majas

Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
  • Majas personifikasi: “waktu semesta yang berhak mempertemukan dua hati”, seolah waktu dan semesta memiliki kuasa seperti manusia.
  • Majas hiperbola: “semakin hari semakin kuat keinginanku” yang memperbesar intensitas rasa rindu.
  • Majas metafora: “dunia virtual” menjadi metafora jarak dan batas realitas yang harus dijembatani.
Puisi "Aku Mau Menemuimu" karya Aprianus Gregorian Bahtera adalah refleksi tentang relasi manusia di era digital. Meski teknologi memberi ruang komunikasi, kerinduan untuk bertemu secara nyata tetap menjadi kebutuhan emosional. Dengan tema kerinduan, makna tersirat tentang kesabaran, serta imaji yang sederhana namun kuat, puisi ini menyampaikan pesan agar kita menghargai proses dan waktu yang mengatur pertemuan antarhati.

Aprianus Gregorian Bahtera
Puisi: Aku Mau Menemuimu
Karya: Aprianus Gregorian Bahtera

Biodata Aprianus Gregorian Bahtera:
  • Aprianus Gregorian Bahtera saat ini aktif sebagai mahasiswa, Fakultas Filsafat, di UNWIRA, Kupang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.