Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Tahu Siapa Kau (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi "Aku Tahu Siapa Kau" karya Asep S. Sambodja bercerita tentang hakikat manusia yang terikat oleh kata. Dalam kehidupan sehari-hari, ucapan ...
Aku Tahu Siapa Kau

hakikat manusia adalah kata

kalau kamu bilang: kerjakan!
berarti kau majikan
kalau kamu bilang: ya, tuan
berarti kau pelayan

kalau kamu bilang: palingkan!
berarti kau juragan
kalau aku bilang: Tidak
lalu kau mau apa

Sumber: Kusampirkan Cintaku di Jemuran (2006)

Analisis Puisi:

Puisi berjudul "Aku Tahu Siapa Kau" karya Asep S. Sambodja merupakan sebuah refleksi filosofis yang sederhana, tetapi penuh makna mengenai relasi antara bahasa, kuasa, dan identitas manusia. Dengan bentuknya yang singkat, puisi ini menyimpan kekuatan dalam kata-kata yang mampu membuka ruang tafsir luas tentang hakikat manusia.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kekuatan kata dan relasi kuasa dalam kehidupan manusia. Kata menjadi penentu posisi seseorang—apakah ia majikan, pelayan, atau sekadar manusia yang mencoba melawan dominasi.

Puisi ini bercerita tentang hakikat manusia yang terikat oleh kata. Dalam kehidupan sehari-hari, ucapan seseorang dapat menjadi simbol kekuasaan atau kepatuhan. Misalnya, kata "kerjakan!" menunjukkan otoritas seorang majikan, sementara jawaban "ya, tuan" memperlihatkan kepatuhan seorang pelayan. Begitu pula dengan perintah "palingkan!" yang menandakan kekuasaan seorang juragan. Namun, di akhir puisi, muncul perlawanan dengan kata "Tidak", yang mengguncang struktur hierarki dan mempertanyakan kelanjutan kuasa tersebut.

Makna tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa manusia ditentukan dan dibentuk oleh kata-kata yang diucapkannya, serta bagaimana kata-kata itu menciptakan hubungan kuasa dalam masyarakat. Kata dapat mengatur siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai. Namun, kata juga bisa menjadi alat perlawanan. Dengan satu kata sederhana—"Tidak"—struktur kekuasaan bisa dipertanyakan dan bahkan ditolak.

Suasana dalam puisi

Suasana dalam puisi ini terkesan reflektif, serius, dan penuh ketegangan. Ada dinamika antara kepatuhan dan perlawanan yang membuat pembaca ikut merenungkan bagaimana kata-kata membentuk relasi sosial.

Amanat / pesan yang disampaikan

Pesan yang ingin disampaikan puisi ini adalah pentingnya menyadari kekuatan kata dalam membentuk identitas dan posisi seseorang dalam kehidupan sosial. Kata bisa menjadi alat kekuasaan, tetapi juga bisa menjadi alat perlawanan. Dengan keberanian untuk berkata "Tidak", seseorang mampu menegaskan martabat dan kebebasan dirinya.

Imaji

Imaji dalam puisi ini bersifat abstrak dan konseptual, lebih mengandalkan gagasan daripada visual. Imaji yang tercipta adalah imaji hubungan sosial: antara majikan dan pelayan, juragan dan bawahan, serta manusia yang menolak untuk tunduk.

Majas

Majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: "hakikat manusia adalah kata" adalah bentuk metafora yang menyamakan manusia dengan kata, menekankan betapa pentingnya bahasa dalam menentukan jati diri manusia.
  • Repetisi: pengulangan pola "kalau kamu bilang … berarti kau …" memperkuat pesan mengenai kekuasaan kata.
  • Antitesis: kontras antara perintah ("kerjakan!", "palingkan!") dan penolakan ("Tidak") yang menunjukkan dua sisi kekuatan kata.
Puisi "Aku Tahu Siapa Kau" karya Asep S. Sambodja menunjukkan bahwa kata bukan hanya sekadar medium komunikasi, melainkan juga instrumen kuasa yang menentukan posisi manusia dalam kehidupan sosial. Lewat struktur sederhana, puisi ini menyajikan refleksi mendalam tentang bagaimana bahasa dapat menjadi alat dominasi, sekaligus jalan menuju kebebasan.

Asep S. Sambodja
Puisi: Aku Tahu Siapa Kau
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.