Berbakti pada Ibu
Ibu....
Malaikat tanpa sayap ialah istilah yang cocok denganmu
Entah berapa banyak air keringat yang kau keluarkan
Entah berapa banyak air mata yang kau tumpahkan
Dalam membimbing buah hatimu
Bakti dariku masih sangat kurang
Namun percayalah kasih sayangku takkan pernah hilang
Analisis Puisi:
Puisi "Berbakti pada Ibu" karya Muhammad Yusuf Praja adalah suatu penghormatan dan ungkapan kasih kepada ibu, disusun dalam keindahan kata-kata yang mencerminkan rasa terima kasih dan penghargaan. Dengan menggambarkan ibu sebagai "malaikat tanpa sayap," puisi ini merangkai potret kasih sayang seorang ibu.
Malaikat Tanpa Sayap, Citra Ibu yang Mulia: Puisi ini membuka dengan pernyataan menggambarkan ibu sebagai "malaikat tanpa sayap." Citra ini merujuk pada keagungan peran seorang ibu yang dengan penuh kasih, tanpa pamrih, melibatkan diri dalam setiap aspek kehidupan anak-anaknya.
Air Keringat dan Air Mata, Pengorbanan yang Tak Tertandingi: Penyair mengakui pengorbanan ibu dengan menyebutkan air keringat dan air mata yang dikeluarkan dalam proses membimbing buah hati. Ini menjadi ungkapan terhadap jerih payah dan perjuangan ibu yang tak tertandingi dalam memberikan yang terbaik.
Bakti yang Selalu Merasa Kurang, Penghormatan Penuh Rendah Hati: Meskipun menyadari bahwa bakti yang diberikan masih terasa kurang, penyair mengekspresikan rasa rendah hati dan keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik. Ungkapan ini mencerminkan penghargaan dan rasa tanggung jawab yang terus berkembang.
Kasih Sayang yang Abadi, Janji Tanpa Akhir: Dengan pernyataan "Namun percayalah kasih sayangku takkan pernah hilang," puisi ini menegaskan bahwa kasih sayang anak kepada ibu adalah janji yang abadi. Ini menciptakan kesan kekalnya rasa cinta dan penghargaan, seiring waktu yang terus berjalan.
Bahasa yang Sederhana Namun Menyentuh Hati: Muhammad Yusuf Praja menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna. Setiap kata memberikan dampak emosional, mengundang pembaca untuk merenung tentang kebesaran kasih seorang ibu.
Universalitas Tema, Kesatuan Pengalaman Setiap Individu: Puisi ini menggambarkan pengalaman universal, di mana setiap individu dapat merasakan kedalaman makna yang disampaikan. Penghormatan pada ibu menjadi tema yang mendalam dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
Puisi "Berbakti pada Ibu" karya Muhammad Yusuf Praja adalah sebuah puisi yang mengangkat tema kasih sayang dan penghargaan pada ibu. Dengan citra malaikat tanpa sayap, air keringat, dan air mata, puisi ini menciptakan gambaran tentang kebesaran hati seorang ibu yang tak ternilai. Dalam kesederhanaannya, puisi ini menyentuh dan mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan mencintai ibu.
Karya: Muhammad Yusuf Praja
Biodata Muhammad Yusuf Praja:
- Muhammad Yusuf Praja saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.