Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Buat H.J. dan P.G. (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Buat H.J. dan P.G." karya Goenawan Mohamad menghadirkan perasaan kasih, perlindungan, dan kekhidmatan hidup, sekaligus mengekspresikan ....
Buat H.J. dan P.G.

Seperti sebuah makam yang tenang:
dua leli paskah
disematkan
pada mawar hitam.

Seperti kelebat jam yang datang:
kupu-kupu putih
melenyapkan putih
ke loteng lengang.

Seperti sebuah bel yang riang,
kabar itu datang ke ruang
telah kuketok kawat,
"Bapak, saya agak tiba terlambat."

Maka aku berbisik hati-hati
kepada malaikat yang tiba pagi,
"Hari ini aku
belum ingin mati."

"Sebab anakku
akan terbang kemari
dari rumahnya yang jauh
di sebuah negeri yang teduh."

Lalu kutunjukkan potretmu: 1985
ketika kau senyum
pada stang sepeda
di depan rumpun asalea.

Dan malaikat itu tertawa.

Adakah yang lebih sakral, anakku,
pada potret-potret lama
kecuali tempat yang kita kenal
saat-saat yang tak pernah baka?

1990

Sumber: Horison (Juli, 1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Buat H.J. dan P.G." karya Goenawan Mohamad adalah karya yang sarat dengan refleksi personal, nostalgia, dan sentuhan religius yang lembut. Dengan bahasa yang puitis dan imaji yang halus, penyair menghadirkan perasaan kasih, perlindungan, dan kekhidmatan hidup, sekaligus mengekspresikan hubungan batin yang intim dengan orang-orang terkasih.

Tema

Tema utama puisi ini adalah cinta keluarga, perlindungan, dan sakralitas kenangan. Puisi ini menyoroti pentingnya hubungan antara orang tua dan anak, serta bagaimana kenangan lama dan momen-momen sederhana memiliki nilai sakral yang abadi. Selain itu, tema kesadaran akan kehidupan dan kematian juga muncul melalui simbol malaikat dan kesadaran akan hari yang belum ingin diakhiri.

Puisi ini bercerita tentang seorang tokoh yang menghadapi pagi dengan kesadaran akan hidup dan kematian. Ia menyadari bahwa hari itu belum ingin berakhir karena anaknya akan datang dari jauh, menandakan pentingnya hubungan keluarga dan pertemuan yang dirindukan. Dalam puisi ini, penyair juga menampilkan kenangan masa lalu, seperti potret dari tahun 1985, yang menekankan ikatan emosional dan nostalgia terhadap orang-orang yang dicintai.

Puisi ini membangun narasi yang lembut dan reflektif, di mana kesakralan hubungan personal dan kenangan masa lalu menjadi inti cerita.

Makna Tersirat

Makna tersirat puisi ini menekankan perlunya menghargai momen hidup dan hubungan dengan orang-orang terkasih, karena kehidupan selalu bergerak menuju kematian. Kehadiran malaikat yang datang pagi menjadi simbol kesadaran akan kematian dan perlindungan ilahi, sementara kedatangan anak dari negeri yang teduh memperlihatkan harapan dan kelanjutan kehidupan.

Selain itu, puisi ini juga menyiratkan bahwa kenangan dan potret lama memiliki kekuatan sakral, sebagai pengingat akan nilai hubungan dan momen yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Imaji

Goenawan Mohamad menghadirkan imaji yang lembut, visual, dan simbolik, antara lain:
  • “Dua leli paskah disematkan pada mawar hitam” menciptakan imaji sakral dan kontras antara kematian (mawar hitam) dan hidup/harapan (leli paskah).
  • “Kupu-kupu putih melenyapkan putih ke loteng lengang” menghadirkan imaji halus tentang keberadaan yang singkat dan keindahan yang rapuh.
  • “Potretmu: 1985 ketika kau senyum pada stang sepeda di depan rumpun asalea” menekankan nostalgia dan kehangatan kenangan visual.
Imaji-imaji ini memperkuat nuansa intim, reflektif, dan sakral dalam puisi.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: Malaikat yang datang pagi menjadi metafora kesadaran akan kematian dan pengingat untuk menghargai hidup.
  • Personifikasi: Kupu-kupu yang “melenyapkan putih” dan kabar yang datang ke ruang memberikan sifat hidup pada benda atau fenomena abstrak.
  • Simbolisme: Leli paskah dan mawar hitam sebagai simbol hidup, kematian, dan harapan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Puisi ini menyampaikan pesan tentang nilai kehidupan, kasih sayang, dan pentingnya menghargai kenangan bersama orang-orang tercinta. Goenawan Mohamad mengajak pembaca untuk menyadari kehidupan sebagai anugerah yang harus dijalani dengan penuh kesadaran, serta bahwa hubungan dan kenangan dengan keluarga merupakan bagian dari hal-hal sakral yang memberi makna pada hidup.

Puisi "Buat H.J. dan P.G." adalah puisi yang intim, reflektif, dan sarat imaji sakral, menghadirkan nuansa hangat antara nostalgia, kesadaran akan hidup, dan kasih sayang keluarga. Melalui bahasa yang halus dan simbolis, Goenawan Mohamad menekankan kesakralan momen-momen sederhana dan kenangan abadi, sehingga pembaca diajak merenungi hubungan personal dan nilai kehidupan.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Buat H.J. dan P.G.
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.