Sumber: Melati untuk Bunda (2005)
Analisis Puisi:
Puisi berjudul "Bulan" karya Karsono H. Saputra menghadirkan percakapan sederhana yang sarat makna. Meski hanya terdiri dari beberapa bait singkat, puisi ini mampu menggugah pembaca untuk melihat bagaimana dunia anak dipenuhi imajinasi, kepercayaan, dan pencarian akan kebenaran.
Tema
Tema utama dalam puisi Bulan adalah pencarian kebenaran dan benturan antara fantasi dengan realitas. Lewat sosok anak kecil, puisi ini memperlihatkan bagaimana cerita turun-temurun, pelajaran sekolah, dan keinginan untuk mendapatkan kepastian hidup berdampingan dalam pikiran seorang anak.
Puisi ini bercerita tentang seorang anak yang mendengar dua versi cerita mengenai bulan. Dari kakek, anak mendengar kisah penuh imajinasi tentang adanya bidadari di bulan yang membagi kecantikannya kepada anak manis. Dari ibu guru, anak mendapat penjelasan rasional bahwa bulan hanyalah benda langit tak berpenghuni. Kebingungan anak pun muncul, lalu ia bertanya kepada ayahnya untuk mencari kebenaran.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa manusia, sejak kecil, hidup dalam tarik-menarik antara mitos, ilmu pengetahuan, dan kebutuhan akan kepastian. Anak menjadi simbol keinginan tulus untuk memahami dunia dengan jujur. Puisi ini juga bisa dibaca sebagai kritik halus bahwa pendidikan seringkali memisahkan logika dari imajinasi, padahal keduanya sama-sama penting untuk membentuk kepribadian.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini sederhana, jujur, dan penuh kepolosan. Ada nuansa kehangatan keluarga ketika anak mendengar cerita dari kakek, suasana serius ketika mendengar penjelasan guru, dan suasana penuh harap ketika ia bertanya pada ayah. Suasana itu mencerminkan ketulusan seorang anak dalam mencari jawaban.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan yang disampaikan puisi ini adalah pentingnya mendampingi anak dalam proses pencarian pengetahuan. Orang dewasa perlu menghargai imajinasi anak, tetapi juga membimbing mereka untuk memahami realitas. Imajinasi dan pengetahuan tidak seharusnya dipertentangkan, melainkan saling melengkapi.
Imaji
Imaji yang muncul dalam puisi ini antara lain:
- Imaji visual: gambaran tentang bidadari di bulan yang membagi kecantikannya.
- Imaji intelektual: penjelasan ilmiah ibu guru bahwa bulan adalah benda langit tanpa penghuni.
- Imaji emosional: kebingungan dan ketulusan seorang anak ketika bertanya pada ayahnya.
Majas
Majas yang digunakan dalam puisi ini di antaranya:
- Majas metafora: “bidadari di bulan” sebagai lambang keindahan dan harapan yang diwariskan dari cerita rakyat.
- Majas kontras: pertentangan antara penjelasan kakek (dongeng) dengan guru (ilmu pengetahuan).
- Majas pertanyaan retoris: “ayah, mana yang benar di antara keduanya” yang sekaligus menjadi inti dari kebingungan anak.
Puisi "Bulan" karya Karsono H. Saputra bukan hanya potret kepolosan anak, melainkan juga refleksi tentang bagaimana manusia menimbang kebenaran dari mitos dan ilmu pengetahuan. Lewat kata-kata sederhana, puisi ini mengingatkan bahwa dunia anak penuh imajinasi yang tidak boleh dipadamkan, meski ilmu pengetahuan tetap harus diberikan sebagai penuntun.
Puisi: Bulan
Karya: Karsono H. Saputra