Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dari Menara Masjid (Karya Medy Loekito)

Puisi "Dari Menara Masjid" karya Medy Loekito merupakan sebuah refleksi spiritual yang mendalam. Dengan pendekatan yang sederhana namun kaya ....
Dari Menara Masjid

Ada bisik
Dari menara masjid
"kucipta hati
untuk membimbing pikir
kucipta pikir
untuk membimbing rasa"

Januari, 2005

Analisis Puisi:

Puisi "Dari Menara Masjid" karya Medy Loekito merupakan sebuah refleksi spiritual yang mendalam. Dengan pendekatan yang sederhana namun kaya makna, Loekito menyampaikan pesan yang mendalam tentang hubungan antara hati, pikiran, dan rasa.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini sangat singkat, terdiri dari hanya enam baris, namun setiap barisnya membawa bobot makna yang signifikan. Gaya bahasa yang digunakan adalah langsung dan padat, tanpa hiasan yang berlebihan, namun tetap mampu menyampaikan pesan yang mendalam.

Tema dan Pesan

Tema utama dari puisi ini adalah keseimbangan dan harmoni antara hati, pikiran, dan rasa. Loekito menyampaikan pesan bahwa ketiga elemen ini saling berkaitan dan harus bekerja bersama untuk mencapai kehidupan yang penuh makna dan kebijaksanaan.
  • Hati untuk membimbing pikir: Menekankan pentingnya intuisi, moralitas, dan empati dalam proses berpikir.
  • Pikir untuk membimbing rasa: Menegaskan bahwa pikiran harus mengarahkan dan mengontrol emosi, sehingga perasaan tidak menguasai kita secara berlebihan.
Puisi "Dari Menara Masjid" karya Medy Loekito adalah sebuah refleksi mendalam tentang hubungan antara hati, pikiran, dan rasa. Melalui bahasa yang sederhana dan simbolisme yang kuat, Loekito mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan spiritual dan emosional.

"Puisi Medy Loekito"
Puisi: Dari Menara Masjid
Karya: Medy Loekito
© Sepenuhnya. All rights reserved.