Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Atas Kabut (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Di Atas Kabut" karya Ajip Rosidi mengajarkan bahwa dalam hidup, ada kabut yang harus ditembus, rahasia yang harus diterima, dan kesepian ...
Di Atas Kabut

Di atas laut: mendung dan kabut
dan di atas kabut: pesawat menembus langit
menujumu

Di atas langit: rahasia yang dalam
dan dalam rahasia itu bulan berlayar sepi
bersamamu

1972

Sumber: Am Rande des Reisfelds (1991)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Atas Kabut" karya Ajip Rosidi adalah salah satu karya singkat namun penuh makna yang memadukan keindahan alam dengan perasaan batin penyair. Melalui larik-lariknya yang sederhana, puisi ini mengajak pembaca merenungkan perjalanan, kerinduan, sekaligus misteri kehidupan yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan oleh logika.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kerinduan dan perjalanan menuju sesuatu yang jauh, penuh misteri, namun sangat personal. Ajip Rosidi menempatkan latar “laut”, “kabut”, dan “langit” sebagai ruang simbolik yang menggambarkan perjalanan manusia, baik secara fisik maupun batin.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan seseorang yang menembus kabut dengan pesawat untuk menuju orang yang dirindukannya. Namun, perjalanan tersebut bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual, yang membawa penyair berhadapan dengan rahasia semesta. Pada akhirnya, dalam keheningan kosmos, ada bulan yang berlayar sepi, seakan menjadi saksi atas hubungan penyair dengan sosok yang dituju.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa perjalanan hidup manusia dipenuhi kabut, misteri, dan kerinduan yang tak selalu dapat dijelaskan. Kabut menggambarkan ketidakpastian, rahasia menggambarkan sesuatu yang tak tersingkap sepenuhnya, sementara bulan menjadi simbol kesepian sekaligus ketenangan. Ajip Rosidi seolah ingin menyampaikan bahwa setiap perjalanan bukan hanya soal sampai pada tujuan, tetapi juga soal menyatu dengan misteri kehidupan itu sendiri.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa hening, penuh kerinduan, sekaligus melankolis. Pembaca bisa merasakan perpaduan antara perjalanan fisik di atas pesawat dengan perjalanan batin yang sunyi, ditemani kabut, mendung, dan bulan yang berlayar sepi.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa hidup adalah perjalanan menembus kabut misteri, dan dalam perjalanan itu, manusia harus berani melangkah meski penuh ketidakpastian. Kerinduan dan cinta adalah kekuatan yang mampu mengarahkan seseorang untuk menembus segala keterbatasan.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji visual yang kuat:
  • “Di atas laut: mendung dan kabut” menghadirkan bayangan pemandangan alam yang muram.
  • “Di atas kabut: pesawat menembus langit” menimbulkan gambaran pergerakan dinamis, seolah pembaca melihat langsung pesawat yang menembus awan.
  • “bulan berlayar sepi” adalah imaji visual sekaligus imaji perasaan, menghadirkan simbol kesunyian dan kesendirian.

Majas

Ajip Rosidi menggunakan beberapa majas, di antaranya:
  • Majas personifikasi: “bulan berlayar sepi bersamamu” memberi sifat manusia pada bulan, seakan ia bisa berlayar dan menemani perjalanan.
  • Majas metafora: kabut, mendung, dan langit menjadi metafora perjalanan hidup yang penuh misteri.
  • Majas simbolik: bulan melambangkan kesepian sekaligus ketenangan, sedangkan kabut melambangkan ketidakpastian.
Puisi "Di Atas Kabut" karya Ajip Rosidi adalah contoh bagaimana kesederhanaan bahasa dapat menghadirkan makna yang mendalam. Dengan menghadirkan tema kerinduan dan perjalanan hidup, puisi ini menyampaikan makna tersirat tentang misteri kehidupan, menumbuhkan suasana hening dan melankolis, menghadirkan imaji visual yang kuat, serta memperkaya makna dengan majas personifikasi dan metafora. Puisi ini mengajarkan bahwa dalam hidup, ada kabut yang harus ditembus, rahasia yang harus diterima, dan kesepian yang harus dipeluk.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Di Atas Kabut
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.