Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Eksistensi (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Eksistensi" karya Rita Oetoro bercerita tentang momen keintiman suami-istri pada senja hari. Latar suasana digambarkan dengan temaram senja, ..
Eksistensi

temaram senja
musik gamelan mengendap perlahan
angin kemarau berhenti berlari
ketika tanganmu
melepas kancing blouseku
satu per satu

perempuan adalah bumi
yang selalu menanti curahan
benih-benih kehidupan
dan cinta kasih pun menjelma
dalam misteri abadi

inilah diriku,
inilah tubuhku, suamiku
tiba-tiba terasa alangkah senyapnya
dunia ini hanya kau dan aku
sebab
ada hal-hal yang kita mengerti
tanpa diucapkan

senja
musik
dan ketelanjangan kita
adalah misteri itu sendiri

Sumber: Dari Sebuah Album (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Eksistensi" karya Rita Oetoro menyingkap sisi paling intim dari pengalaman manusia, yakni cinta, tubuh, dan kehadiran diri yang menyatu dalam relasi suami-istri. Dengan bahasa yang sederhana namun sarat simbol, puisi ini tidak hanya menggambarkan keintiman fisik, tetapi juga refleksi filosofis tentang eksistensi perempuan, keutuhan tubuh, dan makna keberadaan dalam cinta.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah eksistensi cinta dan tubuh dalam hubungan manusia yang paling sakral, yakni perkawinan. Rita Oetoro menghadirkan tubuh perempuan bukan sekadar objek, melainkan simbol bumi yang menyimpan kesuburan, kehidupan, dan misteri abadi.

Puisi ini bercerita tentang momen keintiman suami-istri pada senja hari. Latar suasana digambarkan dengan temaram senja, gamelan, dan angin yang berhenti berlari. Dari suasana itu, penyair melukiskan momen ketika cinta fisik dan spiritual berpadu, lalu menghadirkan pengakuan eksistensial: tubuh perempuan sebagai bumi yang menanti benih kehidupan. Pada akhirnya, pengalaman ini membawa perasaan hening, seakan dunia berhenti hanya untuk dua insan yang menyatu.

Makna tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa eksistensi manusia, khususnya perempuan, tidak terlepas dari cinta, tubuh, dan peran menghadirkan kehidupan. Tubuh perempuan bukan sekadar fisik, tetapi juga simbol spiritual yang menyimpan misteri. Puisi ini menegaskan bahwa cinta sejati tidak selalu memerlukan kata-kata, sebab ada hal-hal yang hanya bisa dipahami melalui perasaan dan kebersamaan dalam keheningan.

Suasana dalam puisi

Suasana dalam puisi ini terasa intim, hening, dan spiritual. Ada nuansa romantis yang tenang, bukan gaduh, melainkan penuh kesakralan. Kehadiran senja, gamelan, dan diam menghadirkan atmosfer yang khidmat, seolah pembaca diajak menyelami ruang batin yang paling sunyi namun paling penuh makna.

Amanat / pesan yang disampaikan

Amanat dari puisi ini adalah bahwa eksistensi manusia sejati terletak pada cinta yang tulus, pengakuan atas tubuh sebagai bagian penting dari kehidupan, dan kesediaan berbagi keheningan dengan pasangan. Puisi ini juga ingin mengingatkan bahwa cinta tidak hanya berbicara tentang hasrat, melainkan juga tentang kesetiaan, kesadaran diri, dan kesakralan relasi antar manusia.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji visual, auditif, dan perasaan, antara lain:
  • “temaram senja” menciptakan imaji visual suasana sore yang remang dan intim.
  • “musik gamelan mengendap perlahan” menghadirkan imaji auditif yang lembut, menenangkan suasana.
  • “perempuan adalah bumi” menghadirkan imaji simbolis tentang kesuburan, kehidupan, dan keabadian.
  • “dunia ini hanya kau dan aku” memunculkan imaji emosional tentang heningnya dunia ketika cinta hadir.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini antara lain:
  • Personifikasi – “angin kemarau berhenti berlari”, seolah angin memiliki perilaku manusia.
  • Metafora – “perempuan adalah bumi”, mengibaratkan tubuh perempuan sebagai pusat kehidupan.
  • Repetisi – Pengulangan kata “inilah” menegaskan pengakuan eksistensial diri dan tubuh.
  • Simbolisme – Senja, gamelan, dan ketelanjangan melambangkan keheningan, keindahan, serta misteri cinta.
Puisi "Eksistensi" karya Rita Oetoro menghadirkan refleksi mendalam tentang tubuh, cinta, dan keberadaan manusia. Dengan perpaduan imaji senja, gamelan, dan keheningan, puisi ini menempatkan cinta suami-istri sebagai ruang eksistensial yang sakral. Di balik kesederhanaan kata-katanya, puisi ini menegaskan bahwa ada hal-hal yang tak perlu diucapkan untuk bisa dimengerti, sebab cinta dan tubuh sudah berbicara dengan bahasanya sendiri.

Puisi: Eksistensi
Puisi: Eksistensi
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
  • Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.