Eksperimen
ketika setiap orang — menghamburkan
omong kosong sepanjang hari
seperti yasunari kawabata
aku segera berdiri — dengan sepatah kata
1975
Sumber: Dari Sebuah Album (1986)
Analisis Puisi:
Puisi "Eksperimen" karya Rita Oetoro adalah puisi singkat yang padat dengan makna. Walaupun hanya terdiri dari beberapa larik, karya ini menawarkan perenungan tentang kata, kesunyian, dan kekuatan bahasa yang sederhana tetapi tegas. Rita Oetoro tampak menghadirkan semacam kritik terhadap kehidupan modern yang penuh kebisingan kata-kata tanpa makna, sekaligus menunjukkan bahwa diam atau sedikit kata bisa jauh lebih bernilai dibandingkan banyak ucapan yang kosong.
Tema
Tema puisi ini adalah kesederhanaan kata sebagai bentuk perlawanan terhadap kebisingan omong kosong. Penyair ingin menekankan bahwa tidak semua kata bernilai sama—justru kata yang ringkas dan lahir dari perenungan mendalam sering lebih kuat daripada ribuan kalimat yang hampa.
Puisi ini bercerita tentang pengalaman seorang penyair dalam menghadapi realitas sehari-hari yang penuh dengan omong kosong. Saat orang lain menghamburkan kata-kata tanpa makna, penyair memilih sikap berbeda: berdiri tegak hanya dengan "sepatah kata". Pilihan ini bukan kelemahan, melainkan bentuk kesadaran bahwa sedikit kata dapat memiliki daya pukau yang lebih besar.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah kritik terhadap kecenderungan manusia modern yang sering berbicara banyak tetapi miskin substansi. Penyair menyiratkan bahwa keheningan atau sedikit kata justru mampu membawa kejelasan dan kekuatan makna. Rujukan pada Yasunari Kawabata, seorang novelis Jepang yang dikenal dengan gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, memperkuat pesan ini. Puisi ini juga mengajak pembaca untuk menghargai kualitas kata, bukan kuantitasnya.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini dapat digambarkan sebagai kontemplatif dan tegas. Ada kesan menolak arus kebiasaan orang banyak, sekaligus menunjukkan keteguhan sikap. Suasana yang dihadirkan bukanlah gaduh, melainkan hening tetapi penuh ketajaman makna.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Amanat yang disampaikan puisi ini adalah pentingnya menjaga kualitas ucapan dan tidak terjebak dalam kebiasaan menghamburkan kata-kata tanpa makna. Penyair memberi teladan bahwa satu kata yang jernih dan tulus bisa lebih berharga dibandingkan lautan kata-kata yang kosong. Pesan ini juga mengajarkan nilai kesederhanaan, refleksi diri, serta penghargaan pada kekuatan bahasa yang ringkas.
Imaji
Puisi ini menghadirkan imaji auditif dan intelektual, terutama ketika menggambarkan "menghamburkan omong kosong sepanjang hari". Pembaca seolah-olah bisa merasakan kebisingan percakapan yang tidak bermakna, lalu membandingkannya dengan keteguhan seorang penyair yang cukup berkata singkat. Imaji ini sederhana, tetapi kuat untuk menegaskan pesan.
Majas
Dalam puisi ini terdapat penggunaan hiperbola pada larik "menghamburkan omong kosong sepanjang hari", yang berfungsi menekankan betapa berlebihan dan melelahkannya kata-kata yang tidak berarti. Selain itu, ada juga referensi intertekstual kepada Yasunari Kawabata, yang dapat dipandang sebagai bentuk majas alusi (merujuk pada tokoh nyata untuk memperkuat makna).
Puisi "Eksperimen" karya Rita Oetoro menunjukkan bahwa keindahan puisi tidak selalu terletak pada panjangnya bait, melainkan pada kedalaman makna yang dikandungnya. Dengan sederhana, Rita Oetoro berhasil menyampaikan kritik sosial sekaligus pesan reflektif: bahwa di tengah kebisingan dunia, sering kali hanya diperlukan "sepatah kata" untuk mengungkapkan kebenaran.
Puisi: Eksperimen
Karya: Rita Oetoro
Biodata Rita Oetoro:
- Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
