Analisis Puisi:
Puisi "Istri" karya Ook Nugroho menghadirkan potret sederhana namun penuh makna tentang hubungan suami-istri. Dengan gaya bahasa yang menggunakan metafora finansial—seperti “transfer”, “debit”, “loket batin”, hingga “tabungan sanubari”—penyair berhasil menyampaikan gambaran cinta, pengorbanan, dan kerjasama dalam kehidupan rumah tangga.
Tema
Tema utama puisi ini adalah cinta dan pengorbanan dalam rumah tangga. Cinta digambarkan sebagai sesuatu yang harus terus dipupuk, ditambal, dan ditambahkan agar tetap utuh di tengah beban kehidupan.
Puisi ini bercerita tentang seorang suami yang mengekspresikan cintanya kepada istri melalui puisi. Ia mengibaratkan cinta sebagai “tabungan” dan “transfer” batin, yang berfungsi menambal keretakan, memberi bekal kesabaran, serta menopang istri menghadapi berbagai tantangan hidup.
Makna tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa cinta sejati tidak hanya berupa kata-kata manis, tetapi juga kesediaan berbagi beban hidup. Penyair menyadari adanya kekurangan (“rombang cinta”, “lakon kita yang gagap”), tetapi ia berusaha melengkapinya dengan ketulusan hati. Puisi menjadi medium spiritual untuk mengekspresikan perasaan yang tak terucap sehari-hari.
Suasana dalam puisi
Suasana yang tercipta dalam puisi ini adalah intim, hangat, dan penuh kesadaran akan kesederhanaan cinta. Ada kelembutan, kerendahan hati, serta pengakuan atas keterbatasan manusia dalam menjaga hubungan.
Amanat / Pesan yang disampaikan puisi
Pesan yang bisa dipetik adalah hubungan rumah tangga harus dibangun dengan saling menopang, saling mengisi, dan saling melengkapi. Cinta tidak boleh berhenti, tetapi harus terus “ditransfer” dari batin yang tulus agar kebersamaan tetap bertahan meski hidup penuh beban.
Imaji
Beberapa imaji yang muncul dalam puisi ini antara lain:
- Visual: “loket batinku”, “tabungan sanubari”, yang menghadirkan gambaran seakan cinta bisa disalurkan layaknya uang di bank.
- Kinestetik: “kutransfer lagi puisi” memberikan kesan gerakan yang terus berulang, menandakan cinta yang tidak pernah habis untuk diberikan.
- Perasaan: kehangatan, ketulusan, dan pengakuan atas kelemahan dalam hubungan.
Majas
Puisi ini kaya dengan majas, di antaranya:
- Metafora – “transfer puisi”, “tabungan sanubari”, yang mengibaratkan cinta sebagai sesuatu yang bisa disimpan dan diberikan.
- Personifikasi – “loket batinku” seolah batin manusia punya fungsi seperti loket perbankan.
Puisi "Istri" karya Ook Nugroho adalah sebuah ungkapan sederhana namun mendalam tentang cinta rumah tangga. Dengan mengangkat metafora finansial, penyair menggambarkan bagaimana cinta harus terus diberikan, ditambal, dan dilengkapi agar hubungan tetap kuat. Tema cinta dan pengorbanan tercermin jelas, dengan suasana hangat sekaligus jujur akan keterbatasan manusia. Imaji dan majas yang digunakan memperkaya makna, menjadikan puisi ini sebagai potret cinta yang realistis namun penuh keindahan.
Karya: Ook Nugroho
Biodata Ook Nugroho:
- Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.
