Puisi: Memandang Sungai (Karya Ook Nugroho) Memandang Sungai ( 1 ) kalau melihatmu di gunung asalmu bermula mengalir alon-alon sabar merayap di sela bebatuan siapa mengira suatu ketika setibany…
Puisi: Rumah Baru (Karya Ook Nugroho) Rumah Baru Sebuah rumah baru Dibangun dekat simpangan itu Kau tergoda bertanya Berapa sepi kelak Tinggal di rumah bagus itu? Berapa cemas Bakal beran…
Puisi: Matinya Seorang Penyair (Karya Ook Nugroho) Matinya Seorang Penyair "Siapa sebetulnya aku Tak usahlah repot kalian urus" Begitu kata penyair misterius itu Lewat sebuah pesan rahasia S…
Puisi: Kepada Tukang Cukurku (Karya Ook Nugroho) Kepada Tukang Cukurku Mari kita bertukar tempat, sebentar Dengan begitu mungkin lebih mudah kau pahami Perangai maut yang kasar, datang ia Padamu ber…
Puisi: Ular Gunung (Karya Ook Nugroho) Ular Gunung : Gao Xing Jian Ada yang menamakan kami Naga Lima Langkah Sebab demikian pintar kami Meracik bisa Seakan iblis sendir…
Puisi: Istri (Karya Ook Nugroho) Istri Istri Ini kutransfer puisi Kudebit langsung dari Loket batinku Semogalah cukup Menambal rombeng cintaku Penambah bekal Tabahmu kala bertandang …
Puisi: Kadang-Kadang Malam (Karya Ook Nugroho) Kadang-Kadang Malam Kadang-kadang malam Terbikin dari gerimis Dari hujan yang melukis Bumi dengan genangan Dan dalam setiap genangan Seperti ada kese…
Puisi: Lagu Ronda (Karya Ook Nugroho) Lagu Ronda Tugas kami adalah Menjaga malam Supaya ia tak bertindak Macam-macam Kami ajak ia Bermain kartu Atau melempar dadu Melepas waktu ke hulu Ka…
Puisi: Di Toko Sepatu (Karya Ook Nugroho) Di Toko Sepatu Saya perlu sepasang sepatu Model dan merek tak begitu penting Yang utama ia harus tahan lama Cukup tabah mengarungi Jarak dan sepi, pe…
Puisi: Sepatu (Karya Ook Nugroho) Sepatu ( 1 ) Seingatku Tak pernah aku bertanya Misalnya Menanyakan padanya Sopan dan baik-baik Apakah ia mungkin Sedang malas keluar Ini kali Dan leb…
Puisi: Subuh (Karya Ook Nugroho) Subuh Rumah masih berbau malam Ruang tamu dihuni para hantu Kakiku tampak tak terburu-buru Mengais alamat dalam kotak kenangan Kuhaturkan salam tulus…
Puisi: Kota (Karya Ook Nugroho) Kota Tubuhmu adalah kota yang tak pernah mau tidur. Sampai jauh malam kerap masih kutangkap gelisah para penjelajah mengetuki pepintu sajak m…
Puisi: Kepada Bulan di Jendela (Karya Ook Nugroho) Kepada Bulan di Jendela In Memoriam: Sitor Situmorang Bulan bundar di jendela itu Bukankah bulan bundar yang sama Yang dulu pernah dilihat Penyair Si…