Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Karena Kita Manusia (Karya Cucuk Espe)

Puisi "Karena Kita Manusia" karya Cucuk Espe bercerita tentang perjalanan hidup manusia yang tidak selalu terang, penuh harapan, atau sesuai ...
Karena Kita Manusia

Apa artinya mimpi
Jika pagi belum mulai?
Apa makna cita-cita
Jika malam terlalu gulita?
-; Berjalanlah saja, berjalan

Temukan senyum kehidupan
Di tikungan sebelum hujan
Seperti kelakar para malaikat
Saat doa lekat terpanjat
-; Usaplah muka rapat-rapat

Jangan sesekali meminta
Jika berulang-kali terlupa
Jangan sesekali mengiba
Karena kita adalah manusia
-; Seperti air dalam bejana

(Berjalan saja, berjalan saja)

22/04/2012

Analisis Puisi:

Tema utama puisi ini adalah makna kehidupan manusia yang penuh keterbatasan tetapi tetap harus dijalani dengan kesabaran dan keyakinan. Melalui kata-kata sederhana namun penuh makna, penyair menghadirkan renungan tentang mimpi, doa, serta sikap pasrah manusia dalam menghadapi perjalanan hidup.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup manusia yang tidak selalu terang, penuh harapan, atau sesuai keinginan. Ada saat-saat gelap (malam gulita), ada keterlupaan, bahkan ada keterbatasan dalam berdoa atau meminta. Meski demikian, penyair mengajak manusia untuk terus berjalan, menemukan kebahagiaan sederhana, dan menerima hidup dengan segala kekurangannya.

Makna Tersirat

Makna tersirat yang dapat ditangkap dari puisi ini antara lain:
  • Hidup manusia tidak bisa sepenuhnya digenggam atau dikendalikan; ada hal-hal yang hanya bisa diterima dengan sabar.
  • Cita-cita dan doa menjadi berarti jika dijalani dengan usaha, bukan hanya harapan kosong.
  • Kesederhanaan adalah bagian dari kemanusiaan: manusia tidak sempurna, bisa lupa, bisa gagal, tetapi tetap memiliki martabat.
  • Ada ajakan untuk bersyukur dan ikhlas meski menghadapi keterbatasan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini adalah kontemplatif, tenang, sekaligus menenangkan. Ada nuansa perenungan ketika berbicara tentang mimpi, cita-cita, dan doa. Namun, di balik kesederhanaan lariknya, puisi ini menghadirkan semacam semangat pasrah yang menenangkan hati pembacanya.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan utama puisi ini adalah:
  • Jalani hidup dengan sabar, ikhlas, dan jangan terlalu larut dalam keputusasaan.
  • Jangan selalu meminta atau mengiba; sebagai manusia, kita harus berusaha, menerima, dan terus berjalan.
  • Kebahagiaan bisa ditemukan dalam kesederhanaan, bahkan di tikungan sebelum hujan.
  • Doa, usaha, dan penerimaan menjadi kunci dalam menjalani kehidupan.

Imaji

Puisi ini menghadirkan sejumlah imaji sederhana namun kuat, misalnya:
  • Visual: “tikungan sebelum hujan”, “air dalam bejana”, “pagi belum mulai”, “malam terlalu gulita”.
  • Auditori: “kelakar para malaikat”, “doa lekat terpanjat”.
Imaji ini membuat puisi terasa seperti renungan yang dapat dibayangkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: “Seperti air dalam bejana” untuk menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan ruang dan daya tampung.
  • Personifikasi: “kelakar para malaikat” yang menghadirkan malaikat seakan-akan bisa bercanda.
  • Simbolisme: “pagi belum mulai” sebagai lambang harapan yang belum tiba, dan “malam terlalu gulita” sebagai lambang kesulitan atau kesedihan hidup.
Puisi "Karena Kita Manusia" karya Cucuk Espe adalah sebuah perenungan sederhana namun dalam tentang arti hidup. Dengan tema tentang keterbatasan manusia, puisi ini bercerita tentang bagaimana mimpi, doa, dan harapan hanya akan bermakna jika disertai usaha dan penerimaan. Makna tersiratnya adalah ajakan untuk tetap berjalan, tidak menyerah, serta menyadari bahwa manusia memiliki keterbatasan sebagaimana “air dalam bejana”. Imaji sederhana dan majas yang halus memperkaya makna, sementara pesan moralnya meneguhkan pembaca agar hidup dengan sabar, ikhlas, dan penuh syukur.

"Cucuk Espe"
Puisi: Karena Kita Manusia
Karya: Cucuk Espe
© Sepenuhnya. All rights reserved.