Analisis Puisi:
Puisi "Kata-Kata" karya Hasbi Burman adalah sebuah refleksi sederhana namun penuh makna tentang kekuatan dan sifat unik dari ucapan manusia. Dengan diksi yang singkat, penyair mampu menggambarkan betapa kata-kata yang terucap memiliki daya hidup sendiri, seolah bukan hanya sekadar bunyi, tetapi juga sesuatu yang bisa ditangkap, dipungut, dan dihayati.
Tema
Tema utama puisi ini adalah tentang kekuatan kata-kata dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Kata-kata tidak hanya sekadar ucapan, tetapi memiliki makna, daya, bahkan arah yang bisa membawa perasaan tertentu bagi yang mendengarnya.
Puisi ini bercerita tentang tokoh lirik yang memperhatikan kata-kata yang keluar dari mulut seseorang, kemudian mencoba memungut dan menafsirkan maknanya. Kata-kata itu tidak terucap seperti biasanya, melainkan memiliki sifat unik, kadang lembut seperti angin, kadang gesit seperti bunglon berlari. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya makna yang terkandung dalam setiap kata.
Makna tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa kata-kata bukan hanya bunyi yang lewat, melainkan sesuatu yang hidup dan bisa memengaruhi orang lain. Kata-kata dapat membawa kenyamanan, tetapi juga bisa membuat kebingungan, tergantung dari siapa yang mengucapkannya dan bagaimana ia diucapkan. Selain itu, puisi ini juga menyiratkan bahwa setiap kata memiliki kekuatan simbolik yang bisa meninggalkan kesan mendalam bagi pendengar.
Suasana dalam puisi
Suasana dalam puisi ini adalah reflektif dan penuh perenungan. Pembaca diajak untuk merenungkan kembali bagaimana kata-kata hadir dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium yang bisa memengaruhi batin.
Amanat / pesan yang disampaikan
Pesan yang disampaikan puisi ini adalah bahwa kata-kata harus dijaga, dipilih, dan digunakan dengan bijak. Sekali terucap, kata-kata dapat menimbulkan berbagai dampak, baik yang menenangkan maupun yang melukai. Oleh karena itu, penyair seolah ingin mengingatkan bahwa setiap ucapan memiliki tanggung jawab moral di baliknya.
Imaji
Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang khas:
- Imaji visual: “Kupungut satu-satu kata-kata” memberi gambaran seolah kata-kata bisa dilihat dan dipungut seperti benda yang jatuh.
- Imaji pendengaran: “luruh dari mulutmu” memberi kesan kata-kata terdengar jatuh perlahan, bukan hanya sekadar terucap.
- Imaji gerak: “layaknya angin atau seperti bunglon berlari” menghadirkan perbandingan kata-kata dengan gerakan alami yang sulit ditangkap, menambah kesan dinamis pada puisi.
Majas
Puisi ini juga menggunakan sejumlah majas yang memperkuat daya ungkapnya:
- Metafora – Kata-kata digambarkan seperti benda yang bisa dipungut, bukan sekadar bunyi.
- Simile (perbandingan) – “Layaknya angin” dan “seperti bunglon berlari” memperjelas karakter kata-kata yang tidak biasa.
- Personifikasi – Kata-kata digambarkan seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, bisa luruh, bisa bergerak, bahkan bisa ditangkap.
Puisi "Kata-Kata" karya Hasbi Burman adalah sebuah renungan tentang peran penting ucapan dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa sederhana, penyair menyampaikan bahwa kata-kata bukanlah sesuatu yang sepele, melainkan memiliki daya hidup dan pengaruh besar. Ia bisa hadir lembut, lincah, bahkan sulit dipahami, tergantung siapa yang mengucapkannya. Pesannya jelas, bahwa kita perlu berhati-hati dengan kata-kata, karena setiap ucapan adalah cerminan jiwa sekaligus penentu makna dalam kehidupan.
Puisi: Kata-Kata
Karya: Hasbi Burman
Biodata Hasbi Burman:
- Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.