Ketika Kau Sampai
selalu perjalanan sampai ke tempat terasing
pikiran dipaksa mengeras urat syaraf meruncing
deret kebimbangan dan seribu pertanyaan: bagaimana
mengatur letak posisi ranjang, halaman rumah sempit,
atau atap bocor, sapu patah, kursi rusak dan segala -
yang selalu saja ada yang luput dari sekadar rasa
sentimental, melankolia, kesunyian-kesunyian yang lahir
dari ritus perjalanan, bumi gersang, rawa-rawa, gerombolan
domba padang savana -
selalu saja pertanyaan itu pun menjadi begitu penting
sewaktu kau pahami sesuatu telah bergegas amat lama
di antara bayang-bayang langkahmu,
di antara sulur-sulur panjang ingatanmu
Serang, 2002
Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Kau Sampai" karya Herwan FR merupakan refleksi mendalam tentang perjalanan hidup, pergulatan batin, serta renungan eksistensial seorang manusia yang sampai pada titik kesadaran baru. Dengan gaya bahasa puitis yang padat, penyair mengisahkan perjalanan lahir dan batin yang tidak hanya meninggalkan jejak fisik, tetapi juga menorehkan pertanyaan-pertanyaan filosofis.
Tema
Tema utama puisi ini adalah perjalanan dan refleksi hidup. Penyair menekankan bagaimana setiap perjalanan, baik fisik maupun batin, selalu membawa manusia pada pertanyaan mendasar tentang makna, tujuan, dan kesadaran diri.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang menempuh perjalanan hingga sampai ke tempat asing. Dalam perjalanan itu, ia berhadapan dengan kesulitan-kesulitan kecil (atap bocor, kursi rusak, sapu patah) yang ternyata melambangkan persoalan hidup yang tak pernah benar-benar selesai. Di balik semua itu, lahir kebimbangan, kesepian, dan kerinduan yang bercampur dengan ingatan panjang perjalanan hidupnya.
Makna tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh pertanyaan dan pencarian makna. Hal-hal kecil dan remeh dalam keseharian sering kali menjadi simbol betapa hidup tidak pernah sempurna. Namun, dari kegelisahan itulah lahir kesadaran baru: bahwa waktu terus bergerak, ingatan berkelindan, dan manusia dituntut memahami arti langkah-langkahnya sendiri.
Suasana dalam puisi
Suasana dalam puisi ini terasa melankolis, reflektif, dan penuh kebimbangan. Ada kesunyian dan kerinduan yang mengiringi perjalanan, namun sekaligus ada ketegangan batin yang lahir dari banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Amanat / pesan yang disampaikan
Amanat yang dapat ditangkap dari puisi ini adalah bahwa manusia harus berani menghadapi perjalanan hidup dengan segala kesulitan dan ketidakpastian. Meski banyak pertanyaan tak terjawab, kesadaran untuk terus berjalan, merenung, dan memahami makna perjalanan itu sendiri adalah bagian penting dari hidup.
Imaji
Puisi ini menyajikan imaji yang kuat, di antaranya:
- Imaji visual: atap bocor, kursi rusak, sapu patah, gerombolan domba, padang savana yang menciptakan gambaran nyata dari kehidupan sehari-hari dan perjalanan panjang.
- Imaji rasa: menghadirkan rasa kebimbangan, kelelahan, kesepian, dan kerinduan yang menekan jiwa.
Majas
Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
- Metafora: perjalanan hidup diibaratkan dengan perjalanan ke tempat terasing, penuh kesulitan dan keraguan.
- Personifikasi: “kesunyian-kesunyian yang lahir dari ritus perjalanan” memberi sifat manusia pada kesunyian.
- Repetisi: pengulangan kata “selalu” menegaskan perulangan persoalan dan pertanyaan dalam hidup.
Puisi "Ketika Kau Sampai" karya Herwan FR adalah karya reflektif yang menggambarkan kehidupan sebagai perjalanan panjang penuh pertanyaan, kesulitan, dan kesunyian. Dengan kekuatan imaji dan majas, penyair berhasil menyampaikan pesan bahwa setiap perjalanan hidup pada akhirnya adalah proses memahami diri sendiri. Puisi ini mengingatkan kita bahwa meskipun banyak hal tampak sepele atau tak terjawab, semua itu tetap bagian dari kesadaran hidup yang harus dijalani.
Puisi: Ketika Kau Sampai
Karya: Herwan FR
Biodata Herwan FR:
- Herwan FR lahir di Cerebon, pada tanggal 14 Juni 1971.
