Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Kosong Itu Penuh Daya (Karya W.S. Rendra)

Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna, W.S. Rendra berhasil menyampaikan pesan filosofis mengenai kosong, kepribadian, dan ....
Syair Teratai
Kosong Itu Penuh Daya

Kebiasaan bukanlah kepribadian
Kepribadian bukan pula khayalan
tentang diri kita.
Kepribadian timbul dari kosong.
Apabila kita kosong
kita cekatan dan waspada.
Dalam kosong
bisa menanggapi apa saja,
menurut keadaan,
dan tidak menurut kebiasaan.
Yang isi itu kaku dan lamban –
bahkan sering mati daya.
Yang kosong justru penuh daya.

Sumber: Sinar Harapan (19 April 1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Kosong Itu Penuh Daya" karya W.S. Rendra merupakan karya yang penuh dengan pemikiran filosofis mengenai kepribadian, kebiasaan, dan makna kosong.

Paradoks Kepribadian dan Kebiasaan: Puisi ini memulai dengan pernyataan tegas bahwa kebiasaan bukanlah kepribadian, dan kepribadian bukan khayalan tentang diri sendiri. Rendra menyoroti paradoks di antara dua konsep ini dan menegaskan bahwa kebiasaan bukanlah penentu utama kepribadian seseorang.

Kosong sebagai Sumber Kreativitas: Pernyataan bahwa kepribadian timbul dari kosong menciptakan konsep bahwa kehampaan atau ketidakberkaitan dengan kebiasaan memberikan ruang bagi kemungkinan-kemungkinan baru. Kosong di sini dihubungkan dengan kekreatifan dan kemampuan untuk menanggapi situasi dengan lebih cekatan dan waspada.

Kosong Sebagai Kesiagaan dan Keterbukaan: Dalam keadaan kosong, seseorang diharapkan menjadi cekatan dan waspada. Kosong di sini bukanlah keadaan mati atau kekosongan yang tidak bernyawa, tetapi lebih kepada kesadaran dan kesiagaan untuk merespons perubahan.

Fleksibilitas dan Dinamika Kosong: Puisi menggambarkan bahwa dalam keadaan kosong, seseorang dapat menanggapi apa saja sesuai dengan keadaan. Ini menunjukkan fleksibilitas dan dinamika yang dimiliki oleh individu yang memiliki kesadaran terhadap kosong tersebut.

Penegasan terhadap Kekakuan: Rendra dengan tegas menyatakan bahwa yang berisi cenderung kaku dan lamban, bahkan sering kali mati daya. Dalam konteks ini, kekakuan merujuk pada kebiasaan yang membuat seseorang kurang responsif terhadap perubahan.

Penuh Daya dalam Kosong: Ungkapan "Yang kosong justru penuh daya" memberikan pesan bahwa ketika seseorang mampu memahami dan memanfaatkan keadaan kosong, maka ia akan memiliki kekuatan dan daya untuk menghadapi berbagai situasi.

Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna, W.S. Rendra berhasil menyampaikan pesan filosofis mengenai kosong, kepribadian, dan kebiasaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung mengenai cara pandang terhadap kebiasaan dan kosong, serta memberikan inspirasi untuk membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kosong Itu Penuh Daya
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.