Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta (Karya A. Damhoeri)

Puisi "Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta" karya A. Damhoeri menghadirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna hidup dan kondisi manusia yang ..
Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta

Mengapa dibiarkan
Paku merata,
Tunduk dibuluh
Melingkar betung.

Mengapa dibiarkan
Daku bercinta,
Duduk mengeluh
menyadar untung.

Sumber: Panji Pustaka (17 Februari 1933)

Analisis Puisi:

Puisi "Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta" karya A. Damhoeri adalah karya yang singkat namun mengandung makna mendalam.

Metafora "Paku" dan "Betung": Metafora paku yang merata dan melingkar betung menciptakan gambaran keadaan yang terkendali dan terikat. Ini bisa diartikan sebagai simbol keterikatan dalam hidup.

Pertanyaan Mengapa Dibiarkan: Pertanyaan "Mengapa dibiarkan?" menciptakan nuansa tanya yang mendasar tentang mengapa keadaan tertentu dibiarkan terjadi.

Metafora "Daku Bercinta" dan "Duduk Mengeluh": Metafora "Daku bercinta" dapat diartikan sebagai pengalaman hidup atau perasaan manusia. "Duduk mengeluh" menciptakan gambaran seseorang yang merenung dan meresapi kehidupannya.

Bunyi dan Ritme: Puisi ini memiliki bunyi yang kohesif dengan penggunaan repetisi suara "m" pada kata "merata," "melingkar," "mengapa," dan "menyadar." Ini menciptakan efek melodi dan memperkuat kesan puisi.

Simetri dan Simbolisme: Simetri dalam struktur puisi menghadirkan keseimbangan dan harmoni. Simbolisme dalam paku dan betung dapat diartikan sebagai kontras antara keterikatan dan kebebasan.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi mengajukan pertanyaan eksistensial tentang makna hidup dan mengapa keadaan tertentu dibiarkan terjadi tanpa intervensi.

Dualitas Pengalaman: Dualitas antara "bercinta" dan "mengeluh" menciptakan kontras antara kegembiraan dan kegelisahan, merujuk pada spektrum pengalaman manusia.

Eksplorasi Emosi Manusia: Puisi ini dapat diartikan sebagai eksplorasi emosi manusia yang berkisar antara kebebasan dan keterikatan, antara cinta dan kegelisahan.

Interpretasi Personal: Puisi ini memberikan ruang bagi pembaca untuk memberikan interpretasi personal mereka terhadap makna dan pertanyaan yang diajukan dalam puisi.

Puisi ini, meskipun singkat, berhasil menghadirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna hidup dan kondisi manusia yang terjebak dalam keterikatan dan pertanyaan yang tak terjawab.

Puisi: Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta
Puisi: Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta
Karya: A. Damhoeri

Biodata A. Damhoeri:
  • A. Damhoeri (atau Ahmad Damhoeri) lahir di Batu Payung, Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 31 Agustus 1915.
  • A. Damhoeri meninggal dunia di Jorong Lurah Bukik, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, pada tanggal 6 Oktober 2000 (pada usia 85 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.