Puisi: Pematang Rindu (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Puisi "Pematang Rindu" karya Muhammad Rois Rinaldi adalah sebuah karya yang menghadirkan citra-citra alam dan kebersamaan yang penuh dengan rasa nostalgia dan kerinduan. Dengan bahasa yang indah dan gambaran yang kuat, Rinaldi menggambarkan keindahan alam serta kenangan manis di sebuah pematang yang menjadi simbol kebahagiaan dan kedamaian.

Citra Alam yang Indah: Puisi ini menghadirkan citra alam yang indah dan memikat, mulai dari berpasang bangau putih yang berlari riang hingga wangi nasi liwet dan teh melati yang menggugah selera. Penggambaran tentang ribuan capung yang berdendang di bawah awan teduh dan pucuk padi yang kemuning menambah kesan damai dan harmonis.

Kenangan Manis di Pematang: Pematang dalam puisi ini menjadi tempat di mana kenangan manis tercipta. Dalam ingatan pembicara, pematang menjadi saksi dari kebersamaan yang penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian. Di sini, mereka menikmati kebersamaan sambil menyapa ikan-ikan sungai sebelum malam tiba, menciptakan momen yang tidak terlupakan.

Kerinduan yang Mendalam: Meskipun pembicara telah meninggalkan pematang tersebut dan melanjutkan perjalanannya menerjang kota-kota, namun kerinduan terhadap tempat itu tetap melekat. Suara gemerincingan gelang kaki dan kenangan akan senandung sawah serta gerai rambut yang membuat lembayung malu, membawa pembicara kembali pulang ke pematang rindu.

Makna Simbolis: Pematang dalam puisi ini tidak hanya menjadi sekadar latar belakang, tetapi juga memuat makna simbolis yang mendalam. Ia mewakili tempat di mana kenangan indah tercipta, kebersamaan dirasakan, dan rasa kerinduan yang abadi. Pematang juga menjadi titik kembali bagi pembicara, tempat di mana ia menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

Puisi "Pematang Rindu" adalah sebuah puisi yang memukau dengan gambaran alam yang indah dan kenangan manis di sebuah tempat yang penuh dengan kedamaian. Rinaldi dengan mahir menggambarkan kerinduan yang mendalam dan makna simbolis dari pematang tersebut, mengajak pembaca untuk merenungkan akan kenangan, kebersamaan, dan kebahagiaan yang tercipta di tempat-tempat yang kini menjadi sumber kerinduan yang mendalam.