Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Purnama (Karya Joshua Igho)

Puisi "Purnama" karya Joshua Igho bercerita tentang malam yang hening dengan bulan yang bersinar, menghadirkan momen menjelang purnama.
Purnama
(: Ni Made Purnama Sari)

Malam khusuk menjaga bulan
desir angin menyisir sunyi
hentikan dengkur para pemimpi
bulan yang tengah hamil tua
sebentar lagi lahirkan purnama.

2015

Analisis Puisi:

Puisi berjudul "Purnama" karya Joshua Igho adalah puisi singkat namun penuh makna. Dengan diksi sederhana, penyair berhasil menghadirkan suasana malam yang khidmat, menghadirkan bulan sebagai simbol utama yang sarat nilai estetis sekaligus filosofis.

Tema

Tema puisi Purnama adalah keindahan alam dan perenungan tentang siklus kehidupan. Bulan digambarkan sebagai sosok yang sedang “hamil tua” dan siap melahirkan purnama, seolah kehidupan itu sendiri terus bergerak dalam ritme alam.

Puisi ini bercerita tentang malam yang hening dengan bulan yang bersinar, menghadirkan momen menjelang purnama. Dalam suasana tenang, angin dan kesunyian menemani, sementara bulan dipersonifikasikan sebagai sosok perempuan yang sedang menunggu kelahiran.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah keindahan sering hadir dalam kesabaran menanti dan dalam proses yang alamiah. Bulan yang “hamil tua” mengisyaratkan bahwa setiap hal indah dalam hidup tidak lahir seketika, melainkan melalui proses panjang. Purnama menjadi lambang kesempurnaan yang lahir dari perjalanan waktu.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa hening, syahdu, dan penuh kontemplasi. Kehadiran malam, desir angin, dan bayangan bulan yang segera menjadi purnama menghadirkan kesan tenang sekaligus sakral.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat yang dapat dipetik dari puisi ini adalah pentingnya kesabaran dalam menanti hasil dari setiap proses kehidupan. Seperti halnya bulan yang harus melewati fase demi fase sebelum menjadi purnama, manusia juga perlu melalui perjalanan panjang sebelum mencapai puncak pencapaian atau kebahagiaan.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat:
  • “Malam khusuk menjaga bulan” membangun imaji visual malam yang hening.
  • “Desir angin menyisir sunyi” menghadirkan imaji auditif yang lembut.
  • “Bulan yang tengah hamil tua” menciptakan imaji metaforis yang kuat, menghadirkan bayangan bulan buncit menjelang purnama.

Majas

Beberapa majas yang menonjol dalam puisi ini adalah:
  • Personifikasi – malam “menjaga” bulan, angin “menyisir” sunyi, dan bulan “hamil tua”.
  • Metafora – bulan hamil tua sebagai simbol perjalanan waktu menuju purnama.
Puisi "Purnama" karya Joshua Igho adalah karya yang singkat tetapi sarat makna. Melalui simbol bulan, penyair mengajak pembaca merenungkan proses kehidupan yang tak pernah instan. Purnama tidak hadir begitu saja; ia adalah hasil perjalanan panjang yang penuh kesabaran. Dengan suasana malam yang syahdu, imaji indah, serta majas yang sederhana namun menyentuh, puisi ini menegaskan bahwa dalam kesunyian dan penantian, sering kali lahirlah kesempurnaan.

"Puisi Joshua Igho"
Puisi: Purnama
Karya: Joshua Igho
© Sepenuhnya. All rights reserved.