Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sebuah Kamar (Karya Aldian Aripin)

Puisi “Sebuah Kamar” karya Aldian Aripin mengajarkan bahwa sebuah ruang sederhana dapat menjadi saksi perjalanan cinta dan kehidupan, asalkan diisi ..
Sebuah Kamar

Dalam kamar ini
mulanya kami berdua
(aku dan istriku)
lalu lahirlah anak-anak
datang beruntun.

Kamar ini
siang dan malam
kami benahi
dengan mimpi
dengan hati.

1967

Sumber: Oh Nostalgia (Sastera Leo Medan, 1968)

Analisis Puisi:

Puisi “Sebuah Kamar” karya Aldian Aripin merupakan salah satu karya yang sederhana namun penuh makna. Dengan diksi yang jernih, penyair menggambarkan ruang domestik yang kecil namun sarat dengan perjalanan hidup sebuah keluarga. Puisi ini memperlihatkan bahwa sebuah kamar bukan sekadar ruang fisik, tetapi juga simbol perjalanan cinta, kasih sayang, dan kebersamaan dalam membangun rumah tangga.

Tema

Tema utama puisi ini adalah keluarga dan kebersamaan dalam membangun kehidupan. Kamar digambarkan sebagai pusat peristiwa hidup: tempat cinta tumbuh, anak-anak lahir, dan mimpi dirawat bersama.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup dalam sebuah kamar. Awalnya kamar hanya dihuni penyair bersama istrinya. Seiring waktu, anak-anak hadir satu per satu, dan kamar itu menjadi saksi lahirnya keluarga kecil. Kamar pun tidak hanya dipakai untuk beristirahat, tetapi juga menjadi ruang untuk menata mimpi dan hati.

Makna tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa rumah tangga dibangun dari ruang-ruang sederhana yang dihidupkan oleh cinta dan kebersamaan. Sebuah kamar yang tampak biasa bisa menjadi saksi perjalanan hidup, kebahagiaan, bahkan perjuangan dalam menata masa depan keluarga.

Suasana dalam puisi

Suasana yang tercipta dalam puisi ini terasa hangat, intim, dan penuh kasih sayang. Ada kesederhanaan yang indah, di mana penyair menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kemewahan, melainkan pada kebersamaan dan cinta dalam keluarga.

Amanat / Pesan yang disampaikan

Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah bahwa keluarga harus dirawat dengan hati dan mimpi bersama. Kebahagiaan terletak pada cinta yang tulus serta kesediaan untuk berbagi hidup dalam ruang kecil yang penuh makna. Dengan kata lain, kebersamaan adalah kunci terciptanya kehidupan yang harmonis.

Imaji

Puisi ini mengandung imaji sederhana namun kuat, antara lain:
  • “Dalam kamar ini / mulanya kami berdua” → menghadirkan imaji visual tentang ruang pribadi yang intim.
  • “lalu lahirlah anak-anak / datang beruntun” → menghadirkan imaji peristiwa kehidupan keluarga yang tumbuh.
  • “siang dan malam / kami benahi / dengan mimpi / dengan hati” → membangkitkan imaji abstrak tentang upaya membangun keluarga penuh kasih.

Majas

Beberapa majas yang terdapat dalam puisi ini, antara lain:
  • Metafora → kamar sebagai lambang keluarga dan perjalanan hidup.
  • Repetisi → pengulangan kata “kamar” untuk menegaskan pentingnya ruang tersebut.
  • Personifikasi (implisit) → kamar digambarkan seolah bisa dibentuk dengan mimpi dan hati, padahal sejatinya itu adalah simbol kehidupan batin keluarga.
Puisi “Sebuah Kamar” karya Aldian Aripin adalah potret sederhana namun mendalam tentang arti keluarga. Dengan tema kebersamaan, puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup pasangan suami-istri hingga lahir anak-anak mereka. Makna tersiratnya menekankan bahwa cinta dan mimpi adalah fondasi utama dalam membangun keluarga. Suasana hangat, imaji yang sederhana namun menyentuh, serta penggunaan majas yang simbolis membuat puisi ini tampak intim sekaligus universal.

Puisi ini mengajarkan bahwa sebuah ruang sederhana dapat menjadi saksi perjalanan cinta dan kehidupan, asalkan diisi dengan hati dan mimpi bersama.

Aldian Aripin
Puisi: Sebuah Kamar
Karya: Aldian Aripin

Biodata Aldian Aripin:
  • Aldian Aripin lahir pada tanggal 1 Agustus 1938 di Kotapinang, Sumatera Utara.
  • Aldian Aripin meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 2010 di Medan
  • Aldian Aripin merupakan Penyair Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.