Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Yogya (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Yogya" menggambarkan Yogyakarta sebagai kota yang hidup, dinamis, dan penuh dengan seni serta budaya. Melalui kata-kata yang kaya dan ....
Yogya

kota yang berkata dan cerita menggelegak
di bidangnya pelarian-pelarian datang
malioboro penyusuran petualang seni
inilah jantung kota! bicaralah!
sekali ada berita:
yogya punya malam-malam tertentu
cerita tertumpah beku

yogya — kota paling asing
dimukimi wajah-wajah memburu senja
derai cemaranya bikin nafas tersendat
jantung kota dipalingi keramaian tingkah
daerah sepi tempat petualang seni iseng
lika-liku yogya buat pernyataan kisah
katalah: yogya mampu beri kisah
paling mesra! don selalu berkepanjangan
sekali tentang jembatan di malam panjang
dan di ASRI:
seorang pelukis dengan mimpinya menangis
akan dara modelnya yang sudah lari!

1959

Sumber: Dari Sebuah Album (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Yogya" karya Rita Oetoro menciptakan citra kota Yogyakarta yang hidup dan penuh dengan dinamika seni dan budaya.

Penggambaran Kota: Puisi ini menggambarkan Yogyakarta sebagai kota yang berbicara, penuh dengan cerita dan gelegar seni. Kata-kata seperti "jantung kota," "malam-malam tertentu," dan "cerita tertumpah beku" memberikan kesan bahwa Yogya memiliki kehidupan malam yang istimewa dan penuh dengan keunikan.

Malioboro Sebagai Pusat Seni: Malioboro disebut sebagai "penyusuran petualang seni." Ini menunjukkan bahwa Malioboro bukan hanya sebuah jalan, tetapi juga pusat kegiatan seni dan budaya yang menarik banyak pelaku seni dan penikmat seni.

Kehidupan Malam Yogya: Penggambaran "malam-malam tertentu" yang memiliki "cerita tertumpah beku" menciptakan citra kehidupan malam yang penuh warna dan misterius. Puisi ini menunjukkan bahwa pada malam-malam tertentu, kota Yogya menjadi tempat peristiwa-peristiwa yang tak terlupakan.

Wajah-Wajah yang Memiliki Aura Senja: Wajah-wajah yang "memburu senja" menyoroti keindahan senja dan atmosfer magis yang mungkin terasa di kota ini. Senja di Yogya dijelaskan sebagai sesuatu yang dapat memukau dan memancing rasa ingin tahu.

Dinamika dan Keramaian Kota: Puisi ini menggambarkan keramaian dan dinamika kota melalui kata-kata seperti "keramaian tingkah" dan "daerah sepi tempat petualang seni iseng." Ini menciptakan citra kota yang hidup, penuh warna, dan dinamis.

Kisah Mesra dan Berkesan: Yogya digambarkan sebagai kota yang mampu memberikan kisah paling "mesra" dan "panjang." Jembatan di malam panjang dan kisah seorang pelukis menambah dimensi kekayaan kisah yang dimiliki oleh Yogya.

Aspek Romantis dan Sentimental: Ada sentuhan romantis dan sentimental dalam cerita seorang pelukis yang menangis karena modelnya yang lari. Ini menambah dimensi emosional dan keunikan pada atmosfer Yogya.

Puisi "Yogya" menggambarkan Yogyakarta sebagai kota yang hidup, dinamis, dan penuh dengan seni serta budaya. Melalui kata-kata yang kaya dan gambaran yang kuat, Rita Oetoro berhasil menciptakan puisi yang memukau dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap kota ini.

Puisi: Yogya
Puisi: Yogya
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.