Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama (Karya Sherly Malinton)

Puisi “Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama” karya Sherly Malinton bercerita tentang seorang anak yang mengamati ibunya dengan penuh kekaguman ...

Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama

Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama
airnya setiap pagi mengaliri putra-putri
dengan tatapan kasih. Saya kira embun pagi yang
menetes pada daun-daun dan air hujan yang menyegarkan
tanaman, bersumber pada air matamu itu.

Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama
saya ingin berenang-renang setiap pagi,
menyegarkan tubuh agar cepat menjadi besar.
Dan dapat menggantikan engkau bekerja di dapur. Karena
setiap hari kelihatannya engkau lelah sekali.

Jakarta, 1976

Sumber: Bunga Anggrek untuk Mama (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981)

Analisis Puisi:

Puisi “Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama” karya Sherly Malinton menggambarkan cinta dan pengorbanan seorang ibu melalui simbol mata dan air mata yang diibaratkan sebagai telaga jernih. Penyair menyajikan pengalaman batin anak yang menyadari ketulusan, lelah, dan kasih ibu yang tiada batas, sekaligus mengekspresikan rasa hormat dan keinginan untuk membalas pengorbanan itu.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kasih sayang ibu dan pengorbanan yang tulus. Puisi ini juga menyinggung tema kekaguman anak terhadap ibu serta kesadaran akan kerja keras dan kelelahan yang dialami sang ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi ini bercerita tentang seorang anak yang mengamati ibunya dengan penuh kekaguman dan kasih. Mata sang ibu diibaratkan sebagai telaga jernih yang mengaliri putra-putrinya dengan cinta dan perhatian. Anak itu menyadari betapa lelahnya sang ibu bekerja di dapur setiap hari dan ingin membantu, bahkan berharap tumbuh cepat agar bisa menggantikan ibu dalam bekerja.

Melalui penggambaran ini, pembaca diajak memahami intensitas kasih seorang ibu dan ketulusan yang terkandung dalam setiap perhatiannya.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah penghargaan terhadap pengorbanan orang tua, khususnya ibu, dan pentingnya kesadaran anak untuk menghargai usaha dan kasih yang diberikan.

Selain itu, ada pesan moral yang tersirat tentang hubungan emosional antara anak dan ibu, di mana cinta ibu menjadi sumber kehidupan, pertumbuhan, dan perlindungan bagi anak-anaknya. Anak pun diingatkan untuk membalas kasih itu dengan kepedulian dan bantuan sesuai kemampuan.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini hangat, penuh kasih, dan menenangkan. Imaji telaga jernih di mata ibu menciptakan kesan damai dan lembut. Ada nuansa kekaguman dan keharuan, ketika anak menyadari ketulusan sang ibu serta kelelahan yang diam-diam dirasakannya.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat utama puisi ini adalah menghargai dan menyayangi ibu, menghormati kerja keras dan pengorbanannya. Puisi ini juga mengajarkan anak-anak untuk menyadari cinta dan ketulusan orang tua, serta pentingnya menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab terhadap keluarga.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji visual dan emosional:
  • Imaji visual: “Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama” menghadirkan bayangan mata ibu yang lembut dan penuh cinta.
  • Imaji emosional: “airnya setiap pagi mengaliri putra-putri dengan tatapan kasih” dan “saya ingin berenang-renang setiap pagi” menyampaikan rasa hangat, aman, dan kekaguman anak terhadap ibu.
Imaji ini membuat pembaca dapat merasakan cinta ibu yang nyata dan pengaruhnya yang menyejukkan hati.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: “telaga jernih di hitam matamu” — melambangkan kasih sayang ibu yang murni dan memberi kehidupan.
  • Personifikasi: “airnya setiap pagi mengaliri putra-putri dengan tatapan kasih” — memberi sifat manusia pada air mata atau telaga, menekankan fungsi penyayang ibu.
  • Hiperbola: Keinginan anak untuk “berenang-renang setiap pagi” sebagai bentuk ekspresi kekaguman dan keinginan membantu ibu.
Puisi “Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama” karya Sherly Malinton adalah karya yang menyentuh hati tentang cinta, pengorbanan, dan ketulusan seorang ibu. Dengan bahasa lembut, simbol yang indah, dan nuansa hangat, puisi ini mengajarkan pembaca untuk menghargai dan meneladani kasih ibu. Telaga jernih di mata ibu menjadi lambang kasih yang tak berkesudahan, sekaligus pengingat akan pentingnya empati dan kepedulian anak terhadap orang tua.

Puisi Sepenuhnya
Puisi: Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama
Karya: Sherly Malinton

Biodata Sherly Malinton:
  • Sylvia Sherly Maria Catharina Malinton lahir pada tanggal 24 Februari 1963 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.