Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Berjalan Terus (Karya Oei Sien Tjwan)

Puisi “Aku Berjalan Terus” karya Oei Sien Tjwan menyuguhkan refleksi tentang perjalanan hidup yang penuh emosi, diwarnai cinta dan duka.

Aku Berjalan Terus

Aku berjalan terus akhirnya
Mengikuti kapal-kapalanku yang sarat muatan
Cinta dan duka kupendam jadi satu di dalamnya
Tanpa bisa menghitung banyaknya

Cinta kita lahir dari perasaan air mata
Tak tahu di pelabuhan mana bakal turun
Dan siapa bakal menjemputku
Mudah-mudahan di pangkuanMulah turunnya

Sumber: Sinar Harapan (Th. XV, 14 Juli 1976)

Analisis Puisi:

Puisi “Aku Berjalan Terus” karya Oei Sien Tjwan menyuguhkan refleksi tentang perjalanan hidup yang penuh emosi, diwarnai cinta dan duka. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, puisi ini menangkap perasaan melankolis dan harapan yang tak pasti dalam perjalanan kehidupan.

Tema

Tema utama puisi ini adalah perjalanan hidup dan pencarian makna melalui pengalaman cinta dan duka.
Puisi ini menekankan perjalanan personal yang berisi pergulatan batin dan harapan akan pertemuan atau tujuan yang belum pasti.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang individu yang diibaratkan mengikuti kapal-kapal yang sarat muatan, melambangkan beban emosi dan pengalaman hidup. Cinta dan duka digambarkan sebagai muatan yang dibawa sepanjang perjalanan.

Larikan seperti:

“Cinta dan duka kupendam jadi satu di dalamnya / Tanpa bisa menghitung banyaknya”

menunjukkan akumulasi pengalaman emosional yang tidak terukur.

Makna tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah bahwa hidup adalah perjalanan yang harus terus dijalani, meski penuh ketidakpastian. Setiap pengalaman—baik bahagia maupun sedih—adalah bagian dari proses pertumbuhan dan pencarian makna hidup.

Suasana dalam puisi

Suasana puisi ini melankolis dan kontemplatif. Pembaca dibawa merasakan kesedihan, kerinduan, dan harapan yang bercampur, seolah ikut berjalan bersama narator dalam perjalanan yang penuh emosi.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji kuat:
  • Mengikuti kapal-kapalanku yang sarat muatan → imaji visual yang melambangkan perjalanan dan beban hidup.
  • Cinta kita lahir dari perasaan air mata → imaji emosional yang memvisualisasikan hubungan antara perasaan dan pengalaman.
  • Tak tahu di pelabuhan mana bakal turun → imaji yang menekankan ketidakpastian dan harapan akan pertemuan.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini:
  • Metafora: Kapal-kapal sebagai simbol perjalanan hidup dan muatan emosi.
  • Personifikasi: Muatan emosi seolah hidup dan dibawa dalam perjalanan, menekankan keterikatan batin.

Amanat / Pesan yang disampaikan

Pesan utama puisi ini adalah hidup harus terus dijalani meski penuh cinta, duka, dan ketidakpastian, karena setiap pengalaman membentuk perjalanan dan arah hidup kita.

Puisi “Aku Berjalan Terus” berhasil menyampaikan perjalanan hidup yang emosional melalui imaji kapal dan muatan cinta-dan-duka. Oei Sien Tjwan menekankan perlunya ketekunan menghadapi hidup, sambil membawa pembaca masuk ke suasana melankolis yang penuh refleksi dan harapan.

Puisi Sepenuhnya
Puisi: Aku Berjalan Terus
Karya: Oei Sien Tjwan
© Sepenuhnya. All rights reserved.