Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ambonku yang Manis (Karya Suliestiowaty)

Puisi “Ambonku yang Manis” karya Suliestiowaty bercerita tentang seseorang yang mengenang masa kecilnya di Ambon, kota yang penuh keindahan dan ...

Ambonku yang Manis

dulu kujelang engkau
di saat kanak-kanakku
aku senang akan pasir putihmu
aku senang pada nelayan yang ramah
aku senang pada taman lautmu
ambonku ....
tapi itu terasa hanya sekejap
suatu ketika aku harus
meninggalkanmu
jauh darimu terasa sepi
tak pernah lagi kutatap biru lautmu
tapi aku percaya
lain waktu kita akan bersua

Sumber: Si Kuncung (Th. XXV, No. 23, 1980)

Analisis Puisi:

Puisi “Ambonku yang Manis” karya Suliestiowaty merupakan karya yang sederhana namun menyentuh, menggambarkan hubungan emosional antara penyair dengan tanah kelahirannya, Ambon. Puisi ini menghadirkan suasana nostalgia, kerinduan, dan cinta yang mendalam terhadap tempat yang pernah memberi kenangan masa kecil yang indah.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kerinduan terhadap kampung halaman. Penyair mengungkapkan perasaan sentimentalnya kepada Ambon, tempat ia tumbuh dan bermain di masa kecil. Keindahan alam dan keramahan masyarakat menjadi simbol dari kenangan manis yang sulit dilupakan. Tema ini umum dijumpai dalam karya sastra yang lahir dari rasa cinta terhadap tanah kelahiran atau identitas budaya.

Puisi ini bercerita tentang seorang tokoh lirik yang mengenang masa kecilnya di Ambon, kota yang penuh keindahan dan kedamaian. Ia mengingat pasir putih, taman laut, dan keramahan nelayan — simbol kehidupan pesisir yang hangat. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama karena ia harus meninggalkan Ambon. Setelah jauh, ia merasakan kesepian dan kehilangan, namun tetap menyimpan harapan untuk kembali suatu hari nanti.

Makna tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah kerinduan yang universal terhadap tempat asal dan masa lalu yang bahagia. Ambon tidak sekadar tempat geografis, tetapi juga lambang kehangatan, identitas, dan akar budaya. Puisi ini menggambarkan bagaimana waktu dan jarak dapat memisahkan secara fisik, tetapi tidak mampu menghapus ikatan emosional dengan tanah kelahiran. Ada pula pesan tentang keyakinan dan harapan untuk bertemu kembali, baik secara nyata maupun simbolis, dengan kenangan masa kecil yang membentuk jati diri seseorang.

Suasana dalam puisi

Suasana dalam puisi ini adalah nostalgia yang lembut dan penuh kerinduan. Di awal, suasananya cerah dan gembira ketika penyair mengenang masa kecil di Ambon. Namun, perlahan berubah menjadi sendu ketika harus meninggalkan tempat itu. Meski begitu, di akhir puisi terdapat nada optimis — keyakinan bahwa suatu saat akan ada pertemuan kembali.

Imaji

Puisi ini menampilkan imaji visual dan imaji perasaan yang kuat. Imaji visual tampak pada deskripsi “pasir putihmu”, “taman lautmu”, dan “nelayan yang ramah”, yang membuat pembaca dapat membayangkan keindahan pesisir Ambon. Sedangkan imaji perasaan muncul dari ungkapan seperti “jauh darimu terasa sepi”, yang menegaskan perasaan kehilangan dan kerinduan.

Majas

Beberapa majas yang muncul antara lain:
  • Personifikasi, pada baris “aku senang pada taman lautmu”, laut dan taman laut seolah memiliki hubungan emosional dengan penyair.
  • Repetisi, pada kata “aku senang” yang diulang beberapa kali untuk menegaskan kebahagiaan masa kecil.
  • Elipsis, penggunaan tiga titik setelah kata “ambonku ....” memberi efek jeda emosional, seolah penyair sedang tenggelam dalam kenangan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa tempat asal dan kenangan masa kecil adalah bagian penting dari diri manusia. Walaupun seseorang harus pergi jauh, cinta terhadap tanah kelahiran tidak akan hilang. Selain itu, puisi ini juga mengajarkan tentang harapan dan optimisme untuk kembali, bahwa setiap perpisahan tidak selalu berakhir dengan kehilangan, melainkan bisa menjadi awal dari pertemuan yang lebih bermakna.

Puisi “Ambonku yang Manis” merupakan puisi yang sederhana namun sarat makna. Melalui diksi yang lembut dan penuh perasaan, Suliestiowaty berhasil menghadirkan potret kerinduan yang tulus — sebuah bentuk cinta abadi terhadap kampung halaman yang manis dan tak terlupakan.

Puisi Sepenuhnya
Puisi: Ambonku yang Manis
Karya: Suliestiowaty
© Sepenuhnya. All rights reserved.