Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Belajar Terbang (Karya Eka Budianta)

Puisi "Belajar Terbang" karya Eka Budianta bercerita tentang seekor kambing yang dengan tekad besar ingin belajar terbang agar bisa memahami dunia ...
Belajar Terbang

Seluruh hewan heran
melihat kambing belajar terbang
"Supaya paham dunia luas," katanya.
Kambing itu meloncat ke puncak bukit.
"Dan mengenali masa depan," teriaknya.
Dia loncat lagi ke seberang jurang.
Seluruh hutan bertanya-tanya
Tanpa sayap, dapat terbang?

Malam hari, ketika harimau lapar,
kambing masih berlatih mengudara.
Dilompatinya padang-padang ilalang,
diseberanginya sarang-sarang ular
lalu terus ke pantai, menembus laut.
Malam itu harimau dan ular lapar
tak dapat menelan kambing
yang sudah sampai di dasar lautan.

Jakarta, Februari 1995

Sumber: Masih bersama Langit (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Belajar Terbang" karya Eka Budianta merupakan salah satu karya yang sarat pesan inspiratif dengan gaya bahasa sederhana namun penuh makna. Melalui kisah seekor kambing yang ingin belajar terbang, penyair menyampaikan pandangan filosofis tentang semangat belajar, keberanian melampaui batas, dan ketekunan menghadapi rintangan.

Tema

Tema utama puisi ini adalah semangat belajar dan keberanian melampaui keterbatasan diri. Eka Budianta menggambarkan bagaimana seekor kambing, hewan yang secara kodrati tak bisa terbang, tetap berusaha menembus batasnya demi memahami dunia dan masa depan. Tema ini mencerminkan semangat manusia untuk terus berkembang dan tidak takut mencoba hal-hal baru.

Puisi ini bercerita tentang seekor kambing yang dengan tekad besar ingin belajar terbang agar bisa memahami dunia yang luas dan mengenali masa depan. Meskipun hewan lain merasa heran dan mempertanyakan kemampuannya, kambing itu tetap berusaha melompat dari bukit ke jurang, dari padang ilalang hingga menembus laut. Pada akhirnya, ia justru selamat dari bahaya karena tekadnya—berbeda dari hewan lain yang hanya mengamatinya.

Kisah ini menjadi alegori perjuangan seseorang yang memiliki cita-cita tinggi dan tak gentar menghadapi cemooh atau keraguan orang lain.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah pesan tentang pentingnya ketekunan, keberanian, dan inovasi dalam menghadapi hidup. Kambing menjadi simbol manusia yang berani bermimpi dan belajar hal-hal baru meski tampak mustahil. Kalimat “Supaya paham dunia luas” dan “mengenali masa depan” menegaskan bahwa belajar bukan sekadar untuk pengetahuan praktis, tetapi juga untuk memahami kehidupan secara mendalam.

Selain itu, bagian akhir puisi menunjukkan ironi yang positif: karena keberaniannya belajar “terbang”, kambing justru selamat dari harimau dan ular yang lapar. Ini mengisyaratkan bahwa orang yang berani berbeda dan terus belajar akan menemukan keselamatan dan keberhasilan di luar dugaan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini dinamis dan penuh semangat. Awalnya, suasananya terasa heran dan skeptis karena hewan-hewan lain meragukan kambing. Namun seiring berjalannya kisah, suasananya berubah menjadi menegangkan dan berakhir dengan kekaguman serta kemenangan kecil yang tak terduga. Suasana ini mencerminkan perjalanan batin manusia dari keraguan menuju keyakinan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Amanat yang disampaikan puisi Belajar Terbang adalah jangan takut untuk bermimpi dan mencoba hal-hal baru, meskipun tampak mustahil. Setiap usaha dan proses belajar memiliki nilai tersendiri, bahkan bisa menjadi penyelamat dalam situasi yang tak terduga. Eka Budianta mengajak pembaca untuk terus berusaha memahami dunia dan masa depan dengan semangat belajar tanpa henti.

Selain itu, puisi ini juga mengingatkan agar kita tidak mudah menertawakan orang yang berbeda cara berpikirnya, sebab bisa jadi mereka sedang berproses menuju sesuatu yang lebih besar.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual dan gerak. Misalnya:
  • “Kambing itu meloncat ke puncak bukit” — menghadirkan gambaran visual tentang tekad tinggi.
  • “Dilompatinya padang-padang ilalang, diseberanginya sarang-sarang ular” — menciptakan imaji gerak penuh tantangan.
  • “Menembus laut” — memperluas ruang puisi hingga terasa tanpa batas.
Imaji-imaji ini membuat pembaca bisa membayangkan perjuangan si kambing dengan jelas, seolah melihat film kecil tentang keteguhan hati dan keajaiban belajar.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Personifikasi, pada bagian “Seluruh hutan bertanya-tanya” — hutan seolah hidup dan memiliki perasaan ingin tahu.
  • Hiperbola, pada “menembus laut” — dilebih-lebihkan untuk menggambarkan semangat tanpa batas.
  • Ironi, karena kambing yang dianggap lemah justru selamat dari bahaya berkat keberaniannya.
  • Metafora, kambing menjadi lambang manusia yang berani melampaui batas.
Puisi "Belajar Terbang" karya Eka Budianta bukan sekadar cerita tentang seekor kambing yang ingin terbang, melainkan perenungan tentang semangat belajar, keberanian menghadapi keterbatasan, dan pentingnya visi untuk masa depan. Dengan gaya bahasa yang sederhana, Eka Budianta menyampaikan pesan mendalam bahwa siapa pun bisa “terbang” jika memiliki tekad untuk memahami dunia dan terus belajar tanpa takut gagal.

Puisi: Belajar Terbang
Puisi: Belajar Terbang
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.