Analisis Puisi:
Tema utama puisi ini adalah persaudaraan dan kesabaran. Muhammad Lutfi menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antar teman dan menghindari pertengkaran, meski terjadi konflik atau perbedaan pendapat.
Puisi ini bercerita tentang ajakan untuk tidak bertengkar dengan teman. Penyair menggunakan perumpamaan “seperti ayam dalam sangkar” untuk menggambarkan bagaimana perselisihan bisa menjadi sia-sia dan merugikan. Puisi ini sederhana namun langsung pada intinya: hati yang baik akan memilih sabar daripada bertengkar.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah pentingnya menahan diri dan mengutamakan kesabaran dalam hubungan sosial. Pertengkaran, meskipun kadang memicu emosi, tidak menyelesaikan masalah, sementara kesabaran menjaga persahabatan dan keharmonisan.
Selain itu, puisi ini juga menyiratkan bahwa kebijaksanaan datang dari mengendalikan amarah, bukan dari menang dalam perselisihan.
Suasana dalam Puisi
Suasana puisi ini tenang, mendidik, dan menenangkan. Nada puisi bersifat nasihat, memberikan peringatan sekaligus ajakan untuk berpikir sebelum bertindak. Pembaca merasakan kesederhanaan dan ketulusan pesan yang disampaikan.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Amanat puisi ini jelas: jangan bertengkar dengan teman, selalu bersabar, dan utamakan hati yang baik. Pesan ini menekankan nilai kesabaran, pengendalian diri, dan pentingnya menjaga persahabatan agar tetap harmonis.
Imaji
Beberapa imaji sederhana hadir dalam puisi ini:
- “Seperti ayam dalam sangkar” → imaji visual yang menggambarkan perselisihan yang sia-sia dan membatasi ruang kebebasan.
- “Kalau diadu mencakar-cakar” → imaji kinestetik yang menggambarkan konflik fisik atau pertengkaran yang merugikan.
Imaji-imaji ini efektif untuk memvisualisasikan pesan moral puisi dengan bahasa sederhana.
Majas
Puisi ini menggunakan beberapa majas:
- Simile / perbandingan: “Seperti ayam dalam sangkar” untuk menggambarkan perselisihan yang tidak produktif.
- Personifikasi: hati digambarkan memiliki sifat baik dan kemampuan untuk bersabar.
- Repetisi: kata “Jangan bertengkar!” diulang untuk memperkuat ajakan penyair.
Majas-majas ini membantu menekankan pesan moral puisi secara jelas dan mudah diingat.
Puisi “Jangan Berkelahi” karya Muhammad Lutfi adalah sajak singkat namun padat makna tentang kesabaran, persahabatan, dan pengendalian diri. Dengan bahasa sederhana, imaji yang mudah dibayangkan, dan penggunaan majas yang efektif, penyair mengajarkan bahwa hati yang baik selalu memilih sabar daripada bertengkar, menjaga keharmonisan dalam pertemanan, dan menumbuhkan kebijaksanaan dalam berinteraksi.
Karya: Muhammad Lutfi
Biodata Muhammad Lutfi:
- Muhammad Lutfi lahir pada tanggal 15 Oktober 1997 di Pati.
