Analisis Puisi:
Puisi “Kenangan Masa Kecil” karya Eka Budianta menggambarkan perenungan seorang tokoh lirik yang mengenang masa kecilnya di tempat yang kini telah berubah. Dengan bahasa sederhana, penyair menyoroti perubahan zaman dan dampaknya terhadap kenangan pribadi, sekaligus menyinggung hilangnya keakraban manusia dengan alam.
Tema
Tema puisi ini adalah kenangan masa kecil dan perubahan lingkungan akibat modernisasi. Puisi ini memperlihatkan kontras antara masa lalu yang alami dan masa kini yang penuh pembangunan. Tempat yang dulu menjadi ruang bermain dan penggembalaan domba kini telah berubah menjadi kawasan kota modern yang “diapit jalan”.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengenang masa kecilnya. Ia masih mengingat tempat bermainnya dulu, meski kini telah berubah menjadi plaza di tengah kota. Dulu ia bisa menggembalakan domba di sana, namun sekarang mustahil dilakukan karena tempat itu telah menjadi jalan raya yang padat.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah kritik halus terhadap modernisasi yang menghapus ruang-ruang alami dan kenangan masa lalu. Penyair menyoroti bagaimana perkembangan kota sering kali mengorbankan keindahan masa lalu dan kedekatan manusia dengan alam. Selain itu, puisi ini juga mencerminkan kerinduan terhadap kesederhanaan masa kecil, yang kini hanya tinggal ingatan samar.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi terasa nostalgis dan melankolis. Ada rasa rindu yang halus terhadap masa lalu yang tidak mungkin kembali. Pembaca dapat merasakan kesedihan yang tenang saat sang aku lirik berusaha “membayangkan kembali” masa kecil di tempat yang kini telah berubah total.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Amanat yang disampaikan adalah pentingnya menghargai masa lalu dan menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian lingkungan. Pembangunan tidak seharusnya menghapus kenangan dan nilai-nilai kemanusiaan yang tumbuh dari interaksi dengan alam. Puisi ini juga mengingatkan bahwa kenangan masa kecil adalah bagian penting dari identitas manusia.
Imaji
Puisi ini menghadirkan imaji visual yang kuat — pembaca dapat membayangkan plaza modern yang dulu merupakan padang tempat penggembalaan domba. Kontras antara “menggembalakan domba-dombanya” dan “jalan raya” memperkuat perbedaan masa lalu yang tenang dan masa kini yang sibuk. Imaji ini menimbulkan efek emosional yang lembut dan reflektif.
Majas
Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
- Kontras – perbandingan antara masa kecil yang alami dan masa kini yang urban.
- Metafora – plaza dan jalan raya menjadi lambang perubahan zaman dan hilangnya kesederhanaan.
Puisi “Kenangan Masa Kecil” karya Eka Budianta merupakan refleksi lembut tentang perubahan waktu, modernisasi, dan kehilangan ruang alami masa lalu. Dengan diksi yang sederhana namun sarat makna, penyair mengajak pembaca merenungkan betapa cepat dunia berubah — dan betapa berharganya kenangan sederhana yang membentuk siapa diri kita hari ini.
Karya: Eka Budianta
Biodata Eka Budianta:
- Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
- Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
