Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Patung Air Partini Tuin (Karya Irma Agryanti)

Puisi "Patung Air Partini Tuin" karya Irma Agryanti bercerita tentang sosok patung yang berdiri dalam diam, dikelilingi air, dan terus menunggu ...

Patung Air Partini Tuin

dalam tubuh batu
padam matahari

sedingin kolam matanya
corak kain batik
tangannya menangkup bagai kuncup
menutup lubang pusar

ia bukan sita
padanya dikenakan
bunga-bunga tanpa warna
sepucat ikan
penjaga setia garis silsilah

tubuhnya basah
keningnya basah
heningnya basah

membuka diri
ke kedalaman air
sepanjang tahun
menunggu
hanyut

2011

Sumber: Requiem Ingatan (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Patung Air Partini Tuin" karya Irma Agryanti merupakan salah satu karya yang menghadirkan perenungan mendalam melalui simbol-simbol visual yang kuat. Dengan menggunakan bahasa yang padat dan penuh imaji, penyair menampilkan sosok patung sebagai pusat renungan tentang waktu, sejarah, dan kesunyian yang membeku dalam bentuk rupa.

Tema

Tema utama puisi ini adalah keabadian dan kesunyian yang melekat pada patung sebagai simbol sejarah dan identitas. Penyair menyoroti bagaimana patung bukan hanya benda mati, melainkan juga penanda waktu, saksi bisu, sekaligus penjaga nilai budaya.

Puisi ini bercerita tentang sosok patung yang berdiri dalam diam, dikelilingi air, dan terus menunggu sepanjang tahun. Melalui gambaran fisik seperti batu, mata yang dingin, tangan yang menangkup, hingga tubuh yang selalu basah, penyair menekankan sisi statis patung yang kontras dengan pergerakan waktu. Patung tersebut bukan hanya karya seni, melainkan juga refleksi tentang kesetiaan pada sejarah dan garis silsilah.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah renungan tentang kesetiaan pada sejarah dan peran manusia dalam menjaga identitas budaya. Patung tidak sekadar benda estetis, tetapi menjadi representasi nilai, kesetiaan, dan bahkan kerinduan pada masa lalu. Kesunyian patung melambangkan betapa manusia sering meninggalkan sejarah, sementara simbol-simbol itu tetap setia menunggu untuk dikenang.

Selain itu, air yang selalu mengalir di sekitarnya melambangkan waktu yang tak pernah berhenti, sementara patung tetap diam, teguh, dan tak tergoyahkan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini adalah hening, dingin, dan penuh kontemplasi. Kata-kata seperti “sedingin kolam matanya”, “heningnya basah”, dan “menunggu hanyut” memperkuat nuansa kesepian yang mendalam, seolah pembaca ikut merasakan dingin dan keheningan yang menyelimuti patung.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat yang dapat ditangkap dari puisi ini adalah pentingnya menghargai sejarah dan menjaga warisan budaya yang telah ditinggalkan. Patung, meski diam dan tak bersuara, tetap menyimpan makna yang tak lekang oleh waktu. Dari sini, kita diajak untuk lebih peka pada simbol-simbol budaya yang sering luput dari perhatian sehari-hari.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual dan imaji perasaan.
  • Imaji visual tampak pada deskripsi fisik patung: “sedingin kolam matanya”, “tangannya menangkup bagai kuncup”, “tubuhnya basah, keningnya basah”.
  • Imaji perasaan muncul dari nuansa dingin dan sepi, yang mengajak pembaca ikut larut dalam kesunyian patung tersebut.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora – misalnya pada ungkapan “sedingin kolam matanya” yang menggambarkan kekosongan dan kebekuan emosi.
  • Personifikasi – patung digambarkan seolah memiliki perasaan, “membuka diri ke kedalaman air”.
  • Repetisi – kata “basah” diulang untuk menekankan kesan statis namun abadi.
  • Simbolisme – patung menjadi simbol kesetiaan sejarah, sementara air melambangkan waktu yang terus berjalan.
Puisi "Patung Air Partini Tuin" karya Irma Agryanti menghadirkan perenungan yang dalam tentang patung sebagai simbol kesunyian, sejarah, dan keabadian. Melalui imaji yang kuat, suasana hening, dan simbolisme yang kental, pembaca diajak untuk memahami bahwa diam bukan berarti kosong, melainkan menyimpan banyak makna tentang perjalanan waktu dan warisan budaya yang tak boleh dilupakan.

Irma Agryanti
Puisi: Patung Air Partini Tuin
Karya: Irma Agryanti

Biodata Irma Agryanti:
  • Irma Agryanti lahir pada tanggal 28 Agustus 1986 di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.