Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Percakapan Selat (Karya Umbu Landu Paranggi)

Puisi "Percakapan Selat" karya Umbu Landu Paranggi menggambarkan perasaan dan pengalaman manusia melalui penggambaran alam yang kuat dan imaji yang ..
Percakapan Selat

Pantai berkabut di sini, makin berkisah dalam tatapan
sepi yang lalu dingin gumam terbantun di buritan
juluran lidah ombak di bawah kerjap mata, menggoda
di mana-mana, di mana-mana menghadang cakrawala

Laut bersuara di sisi, makin berbenturan dalam kenangan
rusuh yang sampai, gemas resah terhempas di haluan
pusaran angin di atas geladak, bersabung menderu
di mana-mana, di mana-mana, mengepung dendam rindu

Menggaris batas jaga dan mimpikah cakrawala itu
mengarungi perjalanan rahasia cintakah penumpang itu
namun membujuk jua langkah, pantai, mega, lalu burung-burung

Mungkin sedia yang masuk dalam sarang dendam rindu
saat langit luputkan cuaca dan laut siap pasang
saat pulau-pulau lengkap berbisik, saat haru mutlak biru

1966

Sumber: Tonggak 3 (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Percakapan Selat" karya Umbu Landu Paranggi adalah karya yang memikat dengan penggunaan bahasa dan imaji yang kuat untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman yang mendalam.

Penggambaran Alam: Puisi ini dimulai dengan penggambaran alam, khususnya pantai dan laut, dengan kata-kata yang kuat dan mendalam. Pantai yang berkabut, ombak yang juluran, dan laut yang bersuara mengundang pembaca untuk merasakan keindahan alam yang ada di sekitar selat.

Pemaduan Alam dan Perasaan: Penyair menggunakan alam sebagai simbolisasi perasaan. Ketidakpastian, kegelisahan, dan rindu tercermin dalam gambaran laut yang gemuruh dan pantai yang berkabut. Ini menciptakan keterkaitan yang kuat antara alam dan perasaan manusia.

Pencarian dan Keputusan: Puisi ini menggambarkan sebuah pencarian atau perjalanan. Penumpang (dalam konteks puisi ini) menghadapi perjalanan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Pencarian ini mencerminkan pencarian makna atau tujuan dalam kehidupan.

Imaji yang Kuat: Penyair menggunakan imaji-imaji yang kuat untuk menggambarkan perasaan dan pengalaman. Ombak, pantai, dan langit yang berbicara melambangkan ketidakpastian dan keraguan dalam kehidupan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk meresapi suasana hati dan pengalaman penumpang.

Ritme: Puisi ini memiliki irama dan ritme yang mengalir seperti gelombang laut. Ini menciptakan aliran emosi yang konsisten sepanjang puisi, memberikan kesan perasaan yang mendalam dan berlarutan.

Puisi "Percakapan Selat" adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan dan pengalaman manusia melalui penggambaran alam yang kuat dan imaji yang mendalam. Puisi ini menciptakan atmosfer yang memungkinkan pembaca untuk merasakan ketidakpastian, kegelisahan, dan rindu yang ada dalam perjalanan kehidupan.

Umbu Landu Paranggi dan Emha Ainun Nadjib
Puisi: Percakapan Selat
Karya: Umbu Landu Paranggi

Biodata Umbu Landu Paranggi:
  • Umbu Landu Paranggi lahir pada tanggal 10 Agustus 1943 di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur.
  • Umbu Landu Paranggi meninggal dunia pada tanggal 6 April 2021, pukul 03.55 WITA, di RS Bali Mandara.
© Sepenuhnya. All rights reserved.