Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Pernyataan Pengantin (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi “Pernyataan Pengantin” karya Abdul Wachid B. S. bercerita tentang sepasang insan yang baru menikah, menyatakan tekad untuk menjalani ....
Pernyataan Pengantin

Percintaan kita tak hanya di angan-angan
Melampaui perjodohan langit dan bumi

Percintaan kita terbangun dari keyakinan
Bukan sekedar harapan

Percintaan kita berangkat siang dan malam
Menyusun tangga-tangga menuju surga

Percintaan kita akan menempuh sauh
Belajar-mengajar tak terbilang, sampai tertempuh

“Dan saling menasihati tentang kebenaran
Dan saling menasihati dalam kesabaran

Adam memburu ribuan jalan
Ribuan waktu, ribuan rintangan

Untuk bertemu Hawwa
Untuk melahirkan putra-putri dunia

Demi menemu perahu rumahtangga yang terindah
Yang mengarungi lautan kebahagiaan

Maka, pada hari yang ditaburi 
Cahaya shalawat para malaikat ini

Kusebut kau, “Kekasih”
Sebutlah aku, “Kekasih”

Percintaan kita sampai
Hakikat yang menggetarkan, dan suci.

2003

Analisis Puisi:

Puisi “Pernyataan Pengantin” karya Abdul Wachid B. S. merupakan ungkapan spiritual dan filosofis tentang makna cinta yang berpijak pada nilai-nilai iman dan kesucian. Puisi ini tidak sekadar merayakan romantika pernikahan, tetapi juga menggambarkan cinta sebagai ibadah dan jalan menuju kesempurnaan hidup.

Tema

Tema utama puisi ini adalah cinta suci dalam ikatan pernikahan yang berlandaskan keimanan dan ketulusan. Cinta tidak dipandang sebagai emosi sesaat, tetapi sebagai proses panjang yang mengandung tanggung jawab spiritual.

Puisi ini bercerita tentang sepasang insan yang baru menikah, menyatakan tekad untuk menjalani kehidupan bersama bukan hanya karena cinta duniawi, tetapi karena keyakinan dan ibadah kepada Tuhan. Mereka memandang hubungan itu sebagai “tangga menuju surga”, tempat mereka saling belajar, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa pernikahan sejati adalah perjalanan spiritual yang harus dijalani dengan iman dan kesabaran. Cinta yang sejati bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang perjuangan, pembelajaran, dan pengorbanan. Penyair ingin menegaskan bahwa hubungan suami-istri menjadi ladang untuk menggapai ridha Ilahi, bukan semata kebahagiaan duniawi.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini penuh ketenangan, kekhusyukan, dan rasa syukur. Ada getaran spiritual yang mengalir dari setiap baris, menciptakan suasana sakral seolah pembaca turut menyaksikan momen suci pernikahan yang diselimuti cahaya malaikat.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan utama yang dapat dipetik ialah bahwa cinta sejati harus berlandaskan iman dan keteguhan hati. Pernikahan bukanlah akhir dari cinta, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kebahagiaan abadi. Dalam perjalanan itu, diperlukan kejujuran, kesetiaan, dan saling menasihati agar hubungan tetap suci dan harmonis.

Imaji

Imaji dalam puisi ini kuat, menggambarkan suasana religius dan spiritual. Misalnya:
  • “Menempuh sauh / Belajar-mengajar tak terbilang” melukiskan perjalanan rumah tangga yang penuh pembelajaran.
  • “Hari yang ditaburi / Cahaya shalawat para malaikat” membangun gambaran visual yang lembut dan penuh berkah.
Imaji tersebut menghadirkan perpaduan antara keindahan duniawi dan kedamaian surgawi.

Majas

Abdul Wachid B. S. menggunakan berbagai majas, seperti:
  • Majas metafora, pada frasa “menyusun tangga-tangga menuju surga” yang melambangkan proses mencapai kehidupan yang diridhai Tuhan.
  • Majas personifikasi, ketika cinta digambarkan “melampaui perjodohan langit dan bumi”.
  • Majas repetisi, melalui pengulangan frasa “Percintaan kita” di awal beberapa bait, menegaskan kekuatan tekad dan kesucian hubungan dua insan.
Puisi “Pernyataan Pengantin” dengan demikian merupakan refleksi indah tentang cinta yang spiritual, di mana dua jiwa tidak sekadar bersatu karena takdir, tetapi karena panggilan iman. Penyair menegaskan bahwa cinta yang sejati selalu berakar pada keyakinan dan bermuara pada kesucian.

Abdul Wachid B. S.
Puisi: Pernyataan Pengantin
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.