Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Rumpun Pisang (Karya Rita Oetoro)

Puisi “Rumpun Pisang” karya Rita Oetoro bercerita tentang pengamatan seorang gadis kecil terhadap kehidupan di kampungnya. Meskipun hanya dari ...
Rumpun Pisang

hanya dari kejauhan saja, gadis kecil
itu diperbolehkan mengawasi orang-orang
kampung mengalah dedaunan hijau
aroma tanah kebun yang basah berembun
berbaur dengan harum kain batik nenek
pada semburat pagi dalam keroncong kenangan

Sumber: Nyanyian Malam (1998)

Analisis Puisi:

Puisi “Rumpun Pisang” karya Rita Oetoro menghadirkan nuansa pedesaan yang hangat dan penuh nostalgia. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, puisi ini berhasil menangkap momen kehidupan sehari-hari yang sarat dengan keindahan alam dan ingatan masa lalu.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kenangan masa kecil dan keindahan pedesaan. Puisi ini menekankan hubungan manusia dengan alam dan suasana kampung yang sederhana, hangat, dan menenangkan.

Puisi ini bercerita tentang pengamatan seorang gadis kecil terhadap kehidupan di kampungnya. Meskipun hanya dari kejauhan, gadis tersebut diperlihatkan bagaimana ia menikmati dan mengamati interaksi manusia dengan alam sekitarnya, sambil merasakan aroma dan suasana yang khas dari kebun dan kehidupan kampung.

Larikan seperti:

“aroma tanah kebun yang basah berembun / berbaur dengan harum kain batik nenek”

menunjukkan perpaduan antara pengalaman sensorik dan ingatan masa lalu yang membentuk kesan nostalgia.

Makna tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah pentingnya mengamati, menghargai, dan merasakan keindahan kehidupan sederhana. Selain itu, puisi ini juga menekankan bagaimana masa kecil dan kenangan kampung membentuk hubungan emosional seseorang dengan alam dan budaya lokal.

Suasana dalam puisi

Suasana puisi ini tenang, hangat, dan penuh nostalgia. Kehadiran aroma tanah basah, daun hijau, kain batik, dan keroncong menghadirkan atmosfer pedesaan yang damai dan menenangkan pembaca, seolah ikut menyaksikan pemandangan pagi di kampung.

Imaji

Rita Oetoro menggunakan imaji visual dan olfaktori yang kuat:
  • Dedaunan hijau → imaji visual yang menghadirkan suasana alam yang segar.
  • Aroma tanah kebun yang basah berembun / berbaur dengan harum kain batik nenek → imaji penciuman yang memperkuat kesan nostalgia.
  • Semburat pagi dalam keroncong kenangan → imaji pendengaran yang memperkuat nuansa hangat dan tenang.
Imaji-imaji ini menciptakan pengalaman multisensorial yang memikat pembaca.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini:
  • Personifikasi: kampung mengalah dedaunan hijau, memberi kesan bahwa alam ikut serta dalam interaksi dengan manusia.
  • Metafora: semburat pagi dalam keroncong kenangan menggambarkan suasana pagi yang sarat dengan memori masa lalu.

Amanat / Pesan yang disampaikan

Pesan utama puisi ini adalah menghargai kehidupan sederhana dan merasakan keindahan alam sekitar, serta menghargai kenangan masa kecil yang membentuk identitas dan pengalaman hidup.

Puisi “Rumpun Pisang” menonjolkan keindahan pedesaan dan kenangan masa kecil melalui imaji yang kuat dan bahasa yang puitis. Rita Oetoro berhasil menghadirkan pengalaman sensorik yang lengkap, menciptakan suasana damai, hangat, dan nostalgia, sehingga pembaca dapat merasakan keterikatan emosional dengan alam dan budaya kampung.

Puisi: Rumpun Pisang
Puisi: Rumpun Pisang
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
  • Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.