Simponi
(I)
sudahkah kita — menghayati
liku-liku sang waktu?
(II)
adakah kita — menjadi
lebih bijak,
lebih cerdas dan
lebih santun?
(III)
pada stasi penghabisan — dalam
tikaman sang waktu: abadi
barangkali nanti
kita akan mengerti
1977
Sumber: Dari Sebuah Album (1986)
Analisis Puisi:
Puisi “Simponi” karya Rita Oetoro menampilkan refleksi filosofis tentang perjalanan hidup manusia dan perjalanan waktu. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca merenungkan eksistensi, pembelajaran hidup, dan kesadaran diri.
Tema
Tema utama puisi ini adalah refleksi kehidupan dan perjalanan waktu. Puisi ini menyoroti bagaimana manusia menghadapi waktu, belajar dari pengalaman, dan mencoba menjadi lebih bijak serta matang.
Puisi ini bercerita tentang pertanyaan-pertanyaan reflektif manusia terhadap perjalanan hidupnya. Pada bagian pertama, penyair menanyakan apakah kita benar-benar menghayati liku-liku waktu. Bagian kedua menyoroti pertumbuhan pribadi: apakah kita menjadi lebih bijak, cerdas, dan santun seiring waktu. Bagian terakhir menekankan kesadaran bahwa pada akhirnya, di “stasi penghabisan,” kita akan memahami makna dari semua pengalaman hidup.
Makna Tersirat
Makna tersirat puisi ini adalah kesadaran akan perjalanan hidup sebagai proses pembelajaran. Waktu digambarkan sebagai guru yang tiada henti, yang melalui liku-likunya menguji dan membentuk karakter manusia. Selain itu, puisi ini menyiratkan perlunya introspeksi diri agar kehidupan tidak dilewati begitu saja tanpa makna.
Suasana dalam Puisi
Suasana puisi ini terasa kontemplatif, tenang, dan introspektif. Pilihan kata sederhana dan struktur puisi yang ringkas menimbulkan kesan perlahan-lahan mengalirnya pemikiran, seolah pembaca diajak berhenti sejenak untuk merenungkan perjalanan hidupnya sendiri.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan puisi ini adalah tentang pentingnya kesadaran diri dan refleksi dalam menghadapi waktu. Bahwa hidup yang dijalani tanpa introspeksi mungkin melewatkan pembelajaran berharga. Penyair mengingatkan pembaca agar senantiasa menilai pertumbuhan pribadi dan belajar dari setiap pengalaman.
Imaji
Beberapa imaji yang muncul antara lain:
- “liku-liku sang waktu” → imaji abstrak yang menggambarkan perjalanan hidup penuh tantangan.
- “stasi penghabisan” → imaji simbolik yang menandakan akhir perjalanan atau refleksi terakhir sebelum kesadaran penuh tercapai.
Imaji ini membantu pembaca merasakan alur waktu sebagai sesuatu yang hidup dan bermakna.
Majas
Puisi ini menggunakan beberapa majas berikut:
- Metafora – “liku-liku sang waktu” sebagai perumpamaan perjalanan hidup yang berliku.
- Personifikasi – waktu digambarkan seolah memiliki kekuatan untuk menguji manusia (“tikaman sang waktu”).
Penggunaan majas ini memperkuat kesan puisi sebagai refleksi eksistensial.
Puisi “Simponi” karya Rita Oetoro adalah renungan filosofis tentang waktu, pertumbuhan pribadi, dan kesadaran diri. Dengan tema refleksi hidup, imaji yang kuat, dan majas yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk menghayati perjalanan hidup, merenungi pengalaman, dan memahami makna waktu secara lebih bijaksana.
Puisi: Simponi
Karya: Rita Oetoro
Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
